Kiai Idris Marzuki Minta Tak Asal Bubarkan Ormas Islam  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Februari 2011 12:48 WIB

KH Idris Marzuki. TEMPO/Rully Kesuma
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki meminta pemerintah tidak asal membubarkan organisasi massa yang dianggap meresahkan. Pemerintah diminta menindak Ahmadiyah terlebih dulu sebelum mengkritik ormas Islam.

Kiai Idris mengatakan, rencana pembubaran organisasi massa Islam seperti yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato di Kupang, dikhawatirkan akan menimbulkan sentimen kelompok.

Menurut Kiai Idris, pembubaran seharusnya dilakukan terhadap kelompok Ahmadiyah yang terang-terangan melakukan penistaan agama. “Jangan asal dibubarkan begitu saja,” kata Kiai Idris kepada Tempo di kediamannya di kompleks Ponpes Lirboyo Kediri, Kamis (10/2).

Pemerintah, menurut Kiai Idris, memiliki otoritas untuk membubarkan ormas tertentu, termasuk ormas Islam. Namun harus melalui proses hukum dan penyelidikan yang fair terlebih dulu. Hal yang sama seharusnya juga dilakukan dalam mensikapi konflik antar agama yang terjadi di Temanggung. “Pemerintah jangan terburu-buru memihak salah satu pihak, pelajari dulu,” ujarnya.

Khusus konflik Temanggung yang berakhir dengan pembakaran gereja, Kiai Idris menilai adanya pihak-pihak yang sengaja membuat rusuh situasi. Hal ini dipicu pula oleh putusan pengadilan setempat yang hanya memberikan hukuman lima tahun penjara.

Ulama sepuh Nahdlatul Ulama ini yakin tidak akan terjadi gejolak jika pengadilan memvonis 10 tahun penjara kepada pelaku penistaan agama tersebut.

Disinggung keberatan masyarakat atas sikap-sikap anarkis sejumlah kelompok masyarakat seperti Front Pembela Islam (FPI), Kiai Idris mengaku bisa memahami. Karena itu dia meminta aparat menindak tegas anggota ormas Islam yang terbukti melakukan pelanggaran hukum.

Keberadaan ormas seperti FPI, menurut Kiai Idris, cukup diperlukan untuk menjaga syariat agama. Hanya saja sikap mereka yang terlalu keras juga perlu dilakukan kontrol agar tidak kebablasan. “Orang-orang FPI itu kan sebenarnya jujur tapi keras. Memang harus ada remnya,” tuturnya.

Untuk mencegah terulangnya kerusuhan, dia meminta pemerintah segera menentukan sikap kepada Ahmadiyah. Sebab, secara syariat sudah berbeda dengan Islam. Ahmadiyah diminta mendirikan kelompok baru yang tidak berkaitan dengan Islam. Hal ini sudah menjadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi. HARI TRI WASONO.

Berita terkait

Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

3 menit lalu

Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian

Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

4 menit lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

5 menit lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

11 menit lalu

Pembangunan Bendungan Meninting Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Meninting rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

13 menit lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

15 menit lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

17 menit lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

20 menit lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

20 menit lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

24 menit lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya