Ayip Syarifuddin: Laskar Jihad Akan Bertahan di Ambon

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 11:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Laskar Jihad Ahlussunah Wal Jamaah dipastikan tidak akan meninggalkan Ambon pasca "Pertemuan Maluku". Sebab menurut Ayip Syarifuddin, Ketua Forum Komunikasi Ahlussunah Wal Jamaah organisasi yang membawahi Laskar Jihad, hasil pertemuan Malino itu tidak penting. “Ada atau tidak ada pertemuan Malino bagi kami tidak penting,” ujarnya kepada Tempo News Room di Jakarta, Rabu (13/2) petang. Pasalnya, menurut Ayip, pihaknya tidak diundang dalam pertemuan itu, maka secara yuridis formal laskar jihad tidak terikat dengan hasil “Pertemuan Maluku” yang digelar di Malino, Sulawesi Selatan, 11-12 Fabruari lalu. “Menurut saya hasil pertemuan itu juga tidak akan bisa dilaksanakan di lapangan karena pertemuan itu tidak melibatkan secara penuh kelompok-kelompok yang bertikai,” katanya. Menurut Ayip, sebelum digelar pertemuan Malino telah ada dua pertemuan pendahuluan, yakni proses negoisasi dan pra-Malino. Saat proses negoisasi Laskar Jihad diajak berunding. “Tapi memasuki pertemuan pra-Malino, Laskar Jihad tidak diukutsertakan,” tutur Ayip. “Ini terjadi juga kepada tokoh-tokoh kelompok Kristen lainnya. Jadi yang ke Malino itu tidak mewakili semua yang bertikai,” katanya. Menurut Ayip, sampai sekarang di Ambon terdapat sekitar 3000 orang anggota Laskar Jihad. Mereka datang ke sana sejak tiga tahun silam. “Kedatangan kami ke sana karena sikap pemerintah yang mencla-mencle, tidak tegas dalam menangani konflik di Maluku,” ujarnya. Menurut Ayip, pemerintah cenderung melihat persoalan Maluku sebagai pertentangan Islam dan Kristen semata. Padahal, awalnya, konflik itu terjadi karena adanya ancaman disintegrasi kelompok RMS (Republik Maluku Selatan). “Seharusnya ketika itu pemerintah tegas dan kelompok Kristen dan Islam sama-sama melawan RMS,” katanya. Ini, yang menurut Ayip tak terjadi. “Pemerintah salah dalam melihat persoalan di Maluku,” ujarnya. Akibatnya, ujar Ayip, tentara yang dikirim ke Maluku pun tak pernah tahu apa target mereka. “TNI tak memiliki common enemy, akibatnya mereka ikut terseret konflik,” imbuhnya. Seperti diketahui hasil Malino, antara lain, memutuskan untuk melarang keberadaan semua laskar bersenjata. Keputusan Malino mengharuskan laskar-laskar bersenjata menyerahkan senjata mereka. “Laskar Jihad tidak pernah membawa senjata di jalan-jalan jadi apa yang mau diserahkan,” katanya. Ayip menegaskan, laskar Jihad juga tidak akan pulang. “Sebagai warganegara Indonesia, tidak ada aturan yang melarang anggota Laskar Jihad tidak boleh ada di Ambon,” katanya. Menurut Ayip ketenangan di Maluku bisa tercapai jika pemerintah bertindak tegas dan hukum ditegakkan. “Berkali-kali digelar pertemuan Malino kalau pemerintah tak tegas tak ada hasilnya,” ujarnya. Ayip mencontohkan hasil pertemuan Malino di Poso. Menurut Ayip pertemuan Malino untuk mengakhiri konflik Poso gagal. “Kaum muslim tetap dilarang kembali ke Tentena dan bahkan disuruh transmigrasi, Ini kan yang rugi pihak Islam,” katanya. (Baskoro)

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 menit lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

6 menit lalu

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arsul Sani menyorot suara siluman dalam pemilihan DPRD Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

9 menit lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

11 menit lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

18 menit lalu

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

Putusan Majelis Hakim itu diambil dengan pertimbangan dan pendapat bahwa gugatan yang diajukan Almas terhadap Gibran bersifat Vexatious Litigation.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

19 menit lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

24 menit lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

25 menit lalu

Hammersonic Festival 2024 Siap Guncang Jakarta, Angkat Tema The Majestic Fellowship

Hammersonic Festival 2024 siap digelar di Pantai Carnaval, Ancol pada 4-5 Mei dengan menampilkan band metal dan rock internasional maupun lokal.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

35 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

40 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya