TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy menganggap tensi politik dalam pembentukan pansus hak angket pajak terlalu tinggi. Oleh karenanya, FPAN DPR tidak akan ikut dalam tingginya tensi politik dalam polemik itu. "Bisa habis energi DPR," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/1).
Tjatur mengatakan, hingga saat ini belum ada anggota DPR dari fraksinya yang meminta izin untuk menandatangani dukungan. Walau Fraksi PAN sendiri membebaskan setiap anggota fraksinya untuk memilih. "Kami meminta anggota untuk rasional saja," ujarnya.
Menurut Tjatur, hingga kini fraksi PAN masih belum mendapatkan urgensi dari pembuatan pansus angket DPR. "Terlalu banyak kelengkapan dewan yang mengurusi hal itu," kata Tjatur.
Namun Tjatur enggan menanggapi jika hak angket perpajakan memang mengarah ke pemakzulan. Dia hanya menegaskan, "tensinya memang tinggi."
Polemik soal pembentukan pansus angket perpajakan menghangat setelah politisi dari Demokrat dan PKB mundur. Beberapa pengamat politik menilai gerakan ini akan gembos karena ada kemungkinan ada konsolidasi di setgab soal ini. Namun, dua fraksi anggota setgab, Golkar dan PKS, tetap kukuh menggolkan usulan angket.
Fraksi PPP belum menentukan sikap secara fraksi. Anggota Fraksi PPP, Romahurmuzzy mengaku fraksinya akan bersikap pada rapat paripurna. Namun PPP sendiri menghargai sikap anggotanya untuk menentukan dukungan.
SANDY INDRA PRATAMA
