Tak Ada Kekerasan di IPDN Dalam Kematian Anak Gubernur Syahrul
Senin, 31 Januari 2011 14:11 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung -Kementerian Dalam Negeri membantah kematian praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Rindra Sujiwa akibat kekerasan. Anak bungsu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo itu meninggal tadi pagi akibat keram perut. "Tidak ada unsur kekerasan dan keluarga pun telah memahami dan menerima peristiwa ini," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Reydonnizar Moenek, Senin (31/1).
Menurut Reydonnizar, Rindra meninggal secara wajar pada pukul 04.30 WIB dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Annisa Medical Center, Cileunyi, Jawa Barat. Jenazah Rindra, 21 tahun, diterbangkan ke Makassar untuk dikebumikan.
Keluarga Syahrul yang diwakili Andi Darussalam Tabussala juga memberikan keterangan resmi terkait kematian Rindra. Menurut Andi Darussalam didampingi kepolisian daerah dan pihak Kementerian Dalam Negeri, meninggalnya praja tingkat nindyaitu akibat penyakit keram perut yang sudah lama diidap.Penyakit ini kambuh pada Kamis pekan lalu. Rindra pun minta izin berobat dan pulang ke Makassar. Di sana, dia mendapatkan perawatan dari dokter yang juga mengatakan bahwa penyakit yang diderita Rindra adalah keram perut kambuh.
Pada Sabtu, kondisi Rindra membaik. Dia pun diantar Syahrul Yasin kembali ke Jatinangor, tepatnya ke pondok kontingen Sulawesi Selatan. "Namun penyakit keram perutnya tiba-tiba kambuh pada Senin dinihari tadi sekitar pukul 02.00 WIB," kata Reydonnizar. "Saat itu Rindra mengeluh sakit dan minta dikerok."
Keluhan Rindra tidak membaik dan justru makin parah sampai dua jam berikutnya. Kondisi yang makin kritis membuat Rindra dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi sekitar pukul 04.00 WIB. "Dia meninggal dalam perjalanan," kata Reydonnizar.
Menurut Reydonnizar, Rindra adalah praja berbakat, disiplin, dan berprestasi. Tercatat, indeks prestasi komulatif Rindra yang kini berada di tahun ketiga masa kuliahnya adalah 3,45. "Dia juga aktif di organisasi. Dia masuk sebagai Dewan Perwakilan Praja," kata Reydonnizar.
AMIRULLAH