Petakan Daerah Rawan Bencana, Badan Geologi Kerja Sama Dengan Jerman

Reporter

Editor

Selasa, 25 Januari 2011 17:52 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Badan Geologi melakukan kerja sama dengan pemerintahan Jerman, melalui Institute for Geosciences and Natural Resources (BGR). Kerja sama ini untuk mengembangkan pemetaan daerah rawan bencana di Indonesia, terutama di daerah yang berada pada titik rawan bencana

“Kerja sama ini sudah memasuki fase ke tiga, dalam fase ini kami akan fokus pada penguatan SDM, penguatan pemetaan mitigasi bencana, terutama penanganan tata ruang di daerah-daerah,” kata Sekretaris Badan Geologi Yun Yunus Kusumahbrata dalam konferensi persnya kepada wartawan di sela workshop “Mitigation of Georisk” di Lembang, Bandung, Selasa (25/01).

Yunus mengatakan, kerja sama dengan pemerintahan Jerman ini sudah berlangsung sejak tahun 2003 lalu. Selain pengembangan pemetaan daerah rawan bencana, kata Yunus, melalui program ini juga diharapkan agar sumber daya manusia di daerah siap dalam penanganan bencana. “Kita juga ingin memperkuat data base di badan geologi tentang persoalan bencana, agar hasilnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia,” kata Yunus.

Matthias Dorn, Kepala Tim Proyek Georisk mengatakan, saat ini pihaknya akan fokus ke beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Jawa Tengah meliputi Yogyakarta dan ke depannya akan dikembangkan hingga daerah Lombok. “Kami akan fokus dahulu ke daerah Yogyakarta pasca letusan gunung merapi,” katanya.

Matthias mengatakan, untuk penanganan bencana tersebut, persoalan tata ruang sangat penting, karena akan mengurangi dampak dari risiko bencana. Dikatakan Matthias, saat ini persoalan tata ruang di Indonesia sudah cukup positif dengan dilakukannya otonomi daerah. “Namun kapasitas sumber daya manusia di daerah masih kurang dalam penanganan tata ruang, dan kami ingin membantu meningkatkan kapasitas tersebut,” ujar Matthias

Kepala Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Jerman Andreas Beckermann mengatakan, pemerintahan Jerman telah mengalokasikan dana sebesar 350 juta Euro untuk membantu proyek geologi tersebut. “Selain proyek geologi kami juga telah memberikan bantuan untuk membangun pembangkit energi di Aceh dan Sulawesi Utara,” katanya.

Andreas berharap agar proyek ini dapat menghasilkan pedoman tentang bencana alam yang dapat digunakan di mana saja. “Bisa saja nanti Indonesia juga memberikan bantuan tentang hal ini ke Negara-negara di Asia Tenggara,” ujarnya.

ANGGA SUKMA WIJAYA


Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya