Klaim Presiden Soal Hak Asasi Dipertanyakan

Reporter

Editor

Sabtu, 22 Januari 2011 07:05 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mempertanyakan klaim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal tidak adanya pelanggaran berat hak asasi manusia semasa kepemimpinan dia.

"SBY harusnya bicara juga sebelum 2004. Apa saja pelanggaran HAM beratnya," kata Koordinator Eksekutif Nasional Federasi Kontras Haris Azhar dalam keterangan pers di kantornya, JUmat 21 Januari 2011.

Yudhoyono mengungkapkan kegembiraannya atas hasil penegakan HAM di Indonesia dalam sambutan penutupan rapat pimpinan TNI dan Polri di Balai Samudera, Jakarta, kemarin. "Saya senang dan bersyukur tahun-tahun terakhir sejak 2004 tidak ada pelanggaran HAM berat," ujar Yudhoyono.

Presiden mengakui adanya tindak kekerasan di Papua oleh anggota TNI. Presiden meminta hal itu diselesaikan secara terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan. Semua yang terlibat, kata Presiden, harus ditindak secara hukum dan diberi sanksi yang keras. "Saya prihatin atas kasus di Papua, itu bukan kebijakan jenderal, marsekal, maupun pemerintah. Itu insiden," ujar Presiden.

Presiden menjelaskan, kasus berskala kecil yang dilakukan bintara dan tamtama itu dampaknya sampai mendunia. Presiden sampai harus menjelaskan kasus itu kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Rugi waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjelaskan," kata Yudhoyono.

Menurut catatan Kontras, dalam beberapa tahun terakhir, keterlibatan negara dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia memang menurun. Tapi, di luar negara, ada aktor-aktor lain yang terus melakukan pelanggaran HAM. Misalnya pelanggaran HAM oleh massa organisasi tertentu atau oleh kelompok yang mewakili kepentingan bisnis.

Lagi pula, menurut Haris, penegakan hak asasi di suatu negara harus dilihat dari dua sisi: peristiwa pelanggaran HAM terbaru dan penuntasan atas kasus pelanggaran HAM pada masa lalu. Sayangnya, menurut Haris, selama dua periode kepemimpinan Yudhoyono, tidak ada upaya hukum yang menimbulkan efek jera bagi para pelanggar HAM berat pada masa lalu.

Dalam kasus pembunuhan Munir Said Talib, kekerasan di Aceh, dan kekerasan di Papua, misalnya, belum ada penuntasan yang memuaskan korban. "Pemerintah tampak abai dalam penuntasan pelanggaran masa lalu," kata Haris.

Ketua Dewan Federasi Kontras Usman Hamid juga mempertanyakan komitmen Presiden Yudhoyono dalam penuntasan kasus-kasus HAM berat. "Kalau terus menghindar, maka jaminan ketidakberulangan kasus itu rapuh." Akibatnya, kata Usman, pelanggaran hak asasi mudah sekali terjadi.

l Dianing Sari | EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

36 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya