SMS yang beredar secara luas itu berisi sekelompok orang yang mencari dan menculik bocah untuk dimutilasi dan diambil organ perut, jantung, dan kepalanya. Oleh masyarakat Gorontalo, para penculik anak-anak itu disebut dengan ”Gola”.
”SMS itu bohong besar. Kami sedang mengusut orang yang pertama kali menyebarkan SMS ini,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi Wilson Damanik, kepada Tempo hari ini.
Ia mengimbau masyarakat tidak mempercayai isu itu dan tidak lagi merazia orang-orang yang yang keluar-masuk kampung mereka. Menurut dia, penyebar isu itu ingin mengacaukan keamanan di Gorontalo.
Gara-gara SMS ini, banyak masyarakat merazia mobil berwarna perak dan motor berpelat nomor DN. Sebab dalam pesan pendek itu, para kelompok penculik dikabarkan naik motor dan mobil jenis itu.
”Warga di Pohuwato yang berbatasan dengan Sulawesi Tengah ada yang melempari mobil berplat DN warna perak. Mereka menganggap mobil itu kelompok penculik anak,” ujar Haris, salah satu warga di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kepada Tempo.
Warga juga mulai ronda malam untuk menjaga keamanan tempat tinggal mereka.
CHRISTOPEL PAINO