TEMPO Interaktif, Malino:Kelompok Muslim dan Kristen Maluku mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertikaian pada Selasa (12/3) sore dalam perundingan yang berlangsung di Malino, Sulawesi Selatan. Sidang pleno, yang dimulai pukul 13.30 WITA, semula diperkirakan berjalan alot, ternyata berjalan mulus. Kedua kelompok dapat menerima butir-butir kesepakatan yang disampaikan oleh tim mediator. Menkokesra HM Jusuf Kalla, yang juga ketua tim mediator, menyatakan bahwa kedua kelompok menyatakan siap mengakhiri semua bentuk konflik dan kekerasan. Mereka juga akan menjunjung supremasi hukum secara adil, tegas, jujur, tidak memihak dengan dukungan seluruh masyarakat. Kedua kelompok juga menyatakan menolak, menentang, dan menindak segala bentuk gerakan separatisme, termasuk Republik Maluku Selatan. Kesepakatan juga menyatakan semua organisasi, kesatuan, kelompok, atau laskar yang membawa senjata tanpa izin akan dilarang. Isi lain dari perjanjian itu adalah pembentukan tim investigasi independen nasional untuk mengusut tuntas peristiwa 19 Januari 1999, Front Kedaulatan Maluku, RMS, Kristen RMS, Laskar Jihad, Laskar Kristus, dan pengalihan agama secara paksa dan melanggar HAM. Kemudian, soal pengembalian pengungsi ke tempat semula tanpa paksaan dengan segala hak keperdataannya. (Muannas/Syarief Amir-Tempo News Room)