Komnas HAM Sebut Pelanggaran HAM Serius di Papua

Reporter

Editor

Rabu, 5 Januari 2011 01:05 WIB

REUTERS/Muhammad Yamin

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan tiga kasus kekerasan oleh oknum Tentara Nasional Indonesia yang terjadi di Papua sepanjang 2010, termasuk kasus video penyiksaan, termasuk pelanggaran HAM serius. Hasil penyelidikan Komnas berbeda dengan TNI yang hanya menemukan tindakan indisipliner anggotanya.

“Proses penyelidikan oleh TNI tak menyentuh rasa keadilan bagi korban,” kata Ridha Saleh, Komisioner Komnas HAM, yang juga ketua tim penyelidik kasus tersebut, saat memaparkan hasil penyelidikan di kantor Komnas HAM, Selasa (4/1).

Kasus pertama adalah pembunuhan Pendeta Kindeman Gire di Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, pada 17 Maret 2010. Kejadian bermula ketika pada 10 Maret 2010 sang pendeta tengah menunggu kiriman bahan bakar di pinggir jalan. Menurut Komnas, pada saat yang sama rombongan pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 756 lewat jalan itu.

Pasukan yang curiga Kindeman anggota Organisasi Papua Merdeka lantas menghujani Kindeman dengan pertanyaan. Kindeman yang babak belur kemudian dibawa entah ke mana. Sekitar dua minggu kemudian kepala Kindeman ditemukan tersangkut di pinggi sungai Tinggin, Yamo.

Sementara kasus kedua adalah video kekerasan saat operasi. Kejadian juga terjadi pada 17 Maret itu. Pasukan TNI dari Yonif 753 menginterogasi warga Kampung Gurage Distrik Tingginambut ihwal dua senjata jenis AK-SN dan Mouser yang disebut-sebut disembunyikan di wilayah itu.

Berdasarkan penyelidikan Komnas, saat menginterogasi 27 warga yang dipimpin Dipes Tabuni itu, pasukan TNI mendokumentasikannya dengan kamera telepon genggam. Saat itu pula kekerasan terhadap warga terjadi.

Adapun kasus yang ketiga adalah video kekerasan yang juga terjadi di Puncak Jaya pada 30 Mei 2010. Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik tersebut, dua warga, yakni Telangga Gire dan Anggenpugu Kiwo, tampak tengah diinterogasi pasukan TNI. Menurut Komnas, saat menginterogasi keduanya, pasukan TNI juga menyiksa mereka.


ANTON SEPTIAN

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

5 Juni 2018

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu bukan hanya pekerjaan rumah Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

10 Januari 2018

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

Jaksa Agung HM Prasetyo mencontohkan kasus pelanggaran HAM di masa lalu pada 1965-1966, sulit untuk ditemukan pelaku dan mengumpulkan buktinya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya