Muhtadi: PT 5 Persen Akan Ubah Peta Politik Pemilu 2014

Reporter

Editor

Senin, 27 Desember 2010 20:37 WIB

Burhanuddin Muhtadi. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi setuju pada penetapan angka parliamentary threshold 5 persen. Angka PT sebesar ini akan menyebabkan perubahan peta politik pada 2014.

"Saya setuju PT 5 persen," kata Muhtadi saat dihubungi Tempo, Senin (27/12). Menurut dia, PT 5 persen akan menyebabkan terjadinya penyederhanaan partai dan hanya menyisakan 5 partai di parlemen.

Kelima partai tersebut, kata Muhtadi, akan merepresentasikan peta politik pada Pemilu 2014. Kelima partai tersebut adalah Partai Demokrat yang mewakili golongan nasionalis relijius kanan, Golkar mewakili nasionalis tengah, PDIP mewakili nasionalis populis, dan partai-partai Islam modernis yang diwakili PKS atau PAN, serta partai-partai Islam tradisionalis.

Menurut Muhtadi, adanya penyederhanaan jumlah partai inilah yang menyebabkan partai-partai menengah menolak keinginan partai besar menaikan PT menjadi 5 persen. "Kalau naiknya 5 persen, apalagi diberlakukan secara nasional termasuk untuk tingkat DPRD, maka potensi penyederhanaan sistem kepartaian dengan jumlah partai yang semakin sedikit akan semakin besar," ujar Muhtadi.

Kekhawatiran inilah yang menjadi alasan partai menengah berkeinginan mempertahankan PT 2,5 persen. "Jadi ada kekhawatiran dari partai menengah bahwa mereka tidak lolos dari lubang jarum PT 5 persen," kata Muhtadi.

Apalagi, kata Muhtadi, keinginan meningkatkan angka PT 5 persen, dan bahkan menjadi 7,5 persen sebagaimana diinginkan Golkar, dicurigai mempunyai agenda tersembunyi dari partai-partai tersebut. Agenda tersembunyi itu adalah keinginan Golkar dan PDIP untuk kembali meraih suara dari partai-partai pecahan mereka. Golkar, misalnya, berkeinginan agar suara dari Partai Hanura dan Gerindra kembali ke Golkar.

Muhtadi mengatakan, prinsip dalam mencari angka PT yang ideal adalah terjadinya proses penyederhanaan sistem kepartaian yang juga diiringi dengan penguatan sistem presidensial. Sebab, kata dia, dengan banyaknya jumlah partai seperti yang selama ini terjadi, makin menyebabkan sering terjadinya deadlock atas suatu kebijakan pemerintah ketika dibahas di parlemen. "Kondisi deadlock inilah yang menyebabkan stabilitas politik sulit dicapai," ujarnya.

Amirullah

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

2 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

20 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

7 Lembaga Survei Terkenal di Indonesia Beserta Pemiliknya

6 Januari 2024

7 Lembaga Survei Terkenal di Indonesia Beserta Pemiliknya

Terdapat beberapa lembaga survei di Indonesia yang telah memiliki nama terkenal baik di kalangan politisi Indonesia maupun masyarakat.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepuasan Publik Atas Kinerja Satgasus TPPO Bentukan Polri Mencapai 86 Persen

31 Agustus 2023

Survei LSI: Kepuasan Publik Atas Kinerja Satgasus TPPO Bentukan Polri Mencapai 86 Persen

Mayoritas responden menyatakan puas dengan kinerja Satgasus TPPO bentukan Polri dalam menangani tindak pidana perdagangan orang.

Baca Selengkapnya

LSI Denny JA: Duet dengan Airlangga Buat Prabowo Unggul

15 Agustus 2023

LSI Denny JA: Duet dengan Airlangga Buat Prabowo Unggul

Elektabilitas Prabowo menduduki peringkat pertama dengan 38,2 persen.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar dan Anies

4 Mei 2023

Survei LSI: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar dan Anies

Survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Prabowo Subianto unggul tipis dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Baca Selengkapnya