Penculikan Bayi dan Kekerasan Anak Meningkat

Reporter

Editor

Selasa, 21 Desember 2010 18:39 WIB

Sejumlah anak bermain di trotoar kawasan Mangga Dua Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penculikan bayi dan kekerasan terhadap anak meningkat sepanjang tahun 2010. Dalam catatan Komisi Nasional Perlindungan Anak, terjadi peningkatan angka penculikan bayi dari 102 pengaduan pada 2009 menjadi 110 pengaduan pada 2010.

"Sebanyak 26 bayi berumur lima hari pada 2010 justru hilang di layanan kesehatan," kata Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, ketika memberikan Catatan Akhir Tahun 2010 tentang Pelanggaran Hak Anak di kantornya hari ini (21/12).

Komisi menengarai ada sindikat yang mengorganisir penculikan ini. Soalnya, kasusnya beruntun mulai dari penculikan di Pusat Kesehatan Masyarakat di Kembangan, Jakarta Barat kemudian menyusul di Rumah Sakit Umum Daerah Semarang, Jawa Tengah. berdasarkan penulusuran Komisi, kata dia, anak dan bayi korban penculikan dijual untuk adopsi ilegal.

Arist menuturkan beberapa bayi memang berhasil dilacak, tetapi sebagian besar justru tak diketahui nasibnya.

Selain penculikan, masalah yang mencolok pada 2010 adalah kekerasan pada anak. Data nasional jumlah anak jalanan di 12 kota sebanyak 240 ribu. Sebanyak 5-7 persennya lari karena kekerasan dalam rumah tangga. "Sepanjang 2010, komisi menerima 2.335 pengaduan kekerasan terhadap anak," ungkap Arist. Angka ini naik dari 2009 yang jumlahnya 1.998 kasus.

Naiknya angka kekerasan terhadap anak ternyata didominasi kekerasan seksual sebanyak 62,7 persen. Arist membeberkan kekerasan seksual, yang laporannya masuk ke Komisi, berkisar tentang sodomi, incest, perkosaan dan pencabulan. "Pelakunya justru orang terdekat anak," kata dia.

Pada tahun ini, Komisi juga menemukan 405 kasus perdagangan anak untuk eksploitasi seksual.

Kejutan masalah anak di Indonesia, ia melanjutkan, juga munculnya balita perokok. Komisi memantau ada 5 kasus balita yang sudah kecanduan rokok mulai dari 5-40 batang per hari.

Arist meminta masyarakat ikut terlibat dalam perlindungan anak, terutama di lingkungan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). "Mereka adalah garda terdepan yang terlupakan," ucapnya.

Advertising
Advertising

Komisi telah membuat proyek percontohan di lingkungan RT/RW pada lima kotamadya di Jakarta. Proyek tersebut merupakan pemberdayaan masyarakat sekitar terhadap masalah anak dan bagaimana menanggapinya.

Dianing Sari | Riky Ferdianto

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

26 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya