Sungai Citanduy Kembali Meluap, Ratusan Rumah Terendam
Sabtu, 4 Desember 2010 11:00 WIB
Berdasarkan pantauan Tempohingga pukul 10.00 WIB hari ini, ketinggian air masih 1,5 meter merendam rumah warga. Tak kurang dari 596 kepala keluarga masih melakukan evakuasi dengan bantuan relawan untuk menyelamatkan diri dan barang-barang mereka.
Camat Sukaresik Iing Faridz Khozin mengatakan banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang turun sejak siang kemarin. Akibatnya dua sungai yang mengalir di sana yakni sungai Citanduy dan Cikidang kembali meluap.
Luapan air sungai yang cukup cepat dan deras sontak membuat warga kaget. Sebagian warga yang berada di bantaran kedua sungai tidak sempat untuk menyelamatkan barang-barangnya. “Kejadiannya tadi malam sangat cepat,” ujar Iing menirukan ucapan salah seorang warga. “Ini kejadian yang ke tiga belas selama tahun ini, tetapi ini yang terbesar,” kata Iing saat ditemui di lokasi banjir, Sabtu (4/12).
Sempitnya titik pertemuan kedua arus sungai itu diduga menjadi penyebab kembali meluapnya kedua sungai itu. Ia berharap ke depannya pemerintah serta balai besar Wilayah Citanduy untuk membuat sodetan yang cukup besar sehingga aliran air sungai lebih normal.
Sementara itu, Memed, 43 tahun, warga Sukamentri Desa Sukaresik menyatakan musibah banjir yang melanda wilayahnya ini merupakan musibah terburuk yang pernah terjadi. Musibah serupa pernah terjadi sekitar 30 tahun silam. “Luapan sungainya masih kalah dengan yang sekarang, lebih besar sekarang,” ujarnya
Menurut dia, musibah banjir yang terjadi sejak malam tadi menyebabkan ratusan hektar lahan sawah yang berada di sekitar itu menjadi terendam. Ia memprediksi, usia tanam padi yang sudah berumur dua bulan ini akan mengalami gagal panen bila hingga sore nanti kondisi luapan air belum juga reda. “Ya jelas bakal padi menjadi busuk,” ujarnya.
Hingga kini empat kampung yakni Hegarsari, Mekarsari, Bojong Soban dan Cicalung, yang berada di Desa Tanjung Sari Kecamatan Sukaresik masih terendam banjir. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Hingga kini laporan warga tidak ada yang hilang, ”ujar Ketua Taruna Siagan Bencana Tasikmalaya Ida Djuanda.
Saat ini, warga baru mendapatkan bantuan nasi bungkus yang di antar relawan, sedangkan kebutuhan lainnya seperti obat-obatan, pakaian hingga perahu karet yang sangat dibutuhkan warga belum ada.
JAYADI SUPRIADIN