TEMPO Interaktif, Jakarta:Korban musibah Mina tidak satupun yang berasal dari Indonesia. Pernyataan ini ditegaskan Sekretaris Direktur Pelayanan Haji dan Umroh Departemen Agama, Fauzie Amnur yang dihubungi Tempo News Room melalui sambungan telepon, Rabu (12/2). Jemaah haji Indonesia meninggal karena sebab-sebab lain, seperti sakit pernafasan, jantung, dan sebagainya, kata Fauzie. Seperti diketahui, sebanyak 14 orang jemaah haji tewas terinjak dalam ibadah melempar jumrah (batu) di Mina, Arab Saudi, Selasa (11/2) kemarin. Ke-14 jemaah haji tersebut terdiri dari tiga warga India, empat warga Pakistan, dua warga Mesir, dan masing-masing seorang jemaah haji asal Yunani dan Yaman. Sedangkan yang lainnya dikabarkan menderita luka serius dan belum teridentifikasi. Peristiwa itu bermula ketika satu kelompok jemaah haji telah selesai melakukan pelemparan jumroh, Selasa (11/2). Ketika meninggalkan tempat, mereka bertemu dengan kelompok lain yang hendak melakukan ibadah serupa. Jemaah pun saling berdesak-desakan. Akibatnya banyak yang terjatuh dan terinjak-injak dalam peristiwa tersebut. Peristiwa semacam itu terjadi hampir setiap tahun saat pelaksanaan haji. Dari sekitar 2 juta jemaah dari seluruh dunia, tidak mungkin kalau tidak terjadi saling tabrak dan terinjak, kata Fauzie lagi. Pada tahun 1997, musibah serupa menelan korban 340 orang, termasuk jemaah asal Indonesia. Tahun berikutnya, terjadi pula musibah serupa dengan korban sekitar 180 orang. Disusul dua tahun lalu, sekitar 35 jemaah haji tewas di tempat yang sama. D.A Candraningrum TNR
Berita terkait
PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda
1 menit lalu
PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda
PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.