KIP Sidang Soal 'Rekening Gendut' Perwira Polri, Siang Ini
Reporter
Editor
Rabu, 1 Desember 2010 10:14 WIB
Majalah Tempo Edisi 28 Juni - 4 Juli 2010
TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Informasi Pusat (KIP) kembali menggelar sidang ajudikasi sengketa informasi antara masyarakat dengan badan publik, Rabu (1/12/2010). Sidang ajudikasi terkait isu 'rekening gendut' perwira Polri ini digelar di ruang serba guna gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta. Termohon kasus ini adalah Markas Besar Kepolisian RI, sedang pemohonnya Indonesia Corruption Watch.
Menurut komisioner KIP, Dono Prasetyo, sengketa informasi ini tergolong bermuatan ''politis'' karena isu rekening perwira Polri ini sempat menarik perhatian masyarakat beberapa waktu lalu. Untuk menangani sengketa ini, Majelis Komisioner langsung diketuai oleh Ketua Komisi Informasi Pusat A. Alamsyah Saragih. Anggota majelisnya Henny S. Widyaningsih dan Ramly Amin Simbolon.
Gugatan diajukan ICW karena permintaan informasi kepada Mabes Polri terkait 17 nama pemilik rekening serta besaran jumlahnya ditolak. padahal, rekening itu dikategorikan wajar oleh Mabes Polri setelah dilakukan pemeriksaan pada 23 Juli 2010. Polri menolak permintaan itu dengan alasan informasi yang diminta ICW termasuk kategori informasi yang dikecualikan.
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
11 Februari 2023
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
30 Desember 2019
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.
