Peraturan Daerah tentang Pedagang Kaki Lima Diprotes  

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2010 14:38 WIB

Penertiban PKL. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Surakarta - Sekitar seratus pedagang kaki lima di Surakarta berunjuk rasa menolak pemberlakuan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di halaman kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Surakarta. Mereka menilai peraturan tersebut justru memberangus keberadaan pedagang kaki lima di Surakarta.

Pengunjuk rasa menilai ada beberapa pasal yang dianggap tidak berpihak pada keberadaan pedagang kaki lima. Misalnya pasal 16 ayat 1 yang menyatakan mereka yang berjualan di pinggir jalan yang bukan peruntukannya untuk berjualan, diancam penjara tiga bulan dan atau denda Rp 5 juta. “Ini namanya melanggar hak asasi manusia. Karena mencari nafkah adalah hak setiap warga negara,” kata koordinator aksi, Sriyanto, dalam orasinya, Senin (29/11).

Keberatan lainnya adalah pasal 6 ayat 3a berbunyi yang boleh berjualan di Surakarta adalah mereka yang memiliki identitas diri Surakarta. Hal ini dianggap diskriminatif, karena tidak memberi kesempatan masyarakat non-Surakarta untuk mencari nafkah di Surakarta. Apalagi Surakarta adalah pusat perekonomian bagi daerah-daerah sekitarnya.

Sriyanto juga menyatakan pemindahan pedagang ke tempat-tempat yang baru justru membuat usaha mereka terus merugi. Sebab mereka kehilangan pembeli yang sudah jadi pelanggan. Dia sendiri mengaku tidak menolak penataan pedagang kaki lima, hanya saja harus dipertimbangkan kelangsungan hidup usaha itu sendiri.

“Jangan asal memindah. Kami mau pindah kalau diberi shelter di dekat tempat berjualan sebelumnya,” tegasnya. Saat audiensi, mereka juga meminta dicarikan pekerjaan agar tidak selamanya menjadi pedagang kaki lima. “PKL bukan cita-cita kami. Kami tidak ingin selamanya berjualan di pinggir jalan,” ucap peserta aksi lainnya, Gatot.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Surakarta Singgih Yudoko mengatakan siap mencarikan pekerjaan dengan menyalurkan mereka kepada perusahaan yang membutuhkan. “Kami siap memfasilitasi,” ucapnya.

Namun persoalan peraturan daerah soal pedagang kaki lima, dia mengatakan bukan tanggung jawabnya karena kewenangan di tangan Dinas Pengelolaan Pasar.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta Subagiyo mengatakan peraturan daerah itu dibuat untuk penataan kota. “Kami ingin menata PKL agar kota menjadi lebih nyaman ditinggali,” jelasnya.

Dia mengatakan warga kota lainnya juga memiliki hak untuk tinggal di kota yang nyaman, tanpa ada kesemrawutan pedagang kaki lima.

Lagipula, lanjutnya, pihaknya sudah memberikan solusi penataan seperti pemindahan tempat berjualan ke lokasi lainnya. “Saat penyusunan perda, hampir tidak ada penolakan terkait materi. Kecuali tentang identitas diri,” katanya.

Dia menerangkan, saat peraturan daerah tersebut akhirnya diberlakukan, masih ada peluang untuk direvisi. “Yang penting dijalankan dulu,” jelasnya, yang saat ini sedang menunggu peraturan teknis berupa Peraturan Wali Kota.

UKKY PRIMARTANTYO

Advertising
Advertising
PKL

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

31 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

21 Mei 2023

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.

Baca Selengkapnya