DPRD Papua Akan Gelar Rapat Akbar

Reporter

Editor

Rabu, 12 November 2003 21:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura: Menyikapi persoalan politik, sosial, ekonomi yang berkembang, terkait dengan pemekaran dan Majelis Rakyat Papua (MRP), berbagai elemen di Provinsi Papua akan menggelar Sidang Istimewa (SI) dan rapat akbar, awal Desember mendatang. SI akan digelar dewan adat Papua, sementara rapat akbar akan diselenggarakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua."Rapat akbar akan menyikapi persoalan politik yang berkembang di Papua," kata John Ibo, Ketua DPRD Provinsi Papua. Rencananya, DPRD Papua yang akan dihadiri komponen pemerintah dan masyarakat Papua, seperti para bupati Papua, DPRD Papua, kalangan adat, komponen perempuan, kalangan kampus dan pemuda, kalangan adat, utusan MPR-RI dan DPRD-RI dari Papua, serta Menteri Percepatan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (PPKTI), Drs Manuel Kaisepo, itu akan menguji pendapat DPRD Papua, diantaranya penerapan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua tidak didukung pemerintah pusat secara proporsional dan bertanggung jawab yang mengakibatkan terjadinya kondisi tidak kondusif di Papua. "Sepertinya pemerintah pusat tidak ikhlas menjalankan Otsus," kata Ibo. Selain itu, pengujian pun akan dilakukan terhadap uji materi Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung sehubungan dengan pembentukan MRP, dan pemilihan semacam referendum tentang pemekaran. "Rakyat perlu tahu apa yang mereka inginkan. Jangan mengintervensi dan memaksa rakyat. Sehingga rakyat tidak bingung dan bisa memajukan kehidupan sendiri," katanya.Dukungan terhadap rapat akbar pun diberikan Dewan Adat Papua. "Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat Papua harus mengambil bagian dalam rapat akbar itu, agar kedepannya, masyarakat mempunyai pijakan yang benar-benar jelas," kata Sefnat Ohei, Ketua Pemerintahan Dewan Adat Papua. Tapi, bagi Jaap Solossa, Gubernur Provinsi Papua, rencana rapat akbar itu merupakan hal yang wajar. "Jika DPRD ingin menggelar rapat akbar silahkan saja. Keputusan itu telah menjadi keputusan mereka dan tidak dilarang," kata Solossa. Solossa juga menegaskan, pemerintah provinsi tidak ikut campur dengan kegiatan yang murni merupakan kegiatan DPRD dan rakyat Papua itu. "Pemerintah daerah tidak akan memberikan dana sepersen pun dan tidak akan ikut campur didalamnya. Pemerintah daerah hanya memberikan izin, karena kegiatan ini sifatnya untuk kepentingan masyarakat," katanya lagi. Lita Oetomo - Tempo News Room

Berita terkait

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

32 detik lalu

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 menit lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

5 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

Justin Hubner ditunjuk Shin Tae-yong menjadi kapten dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

8 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

10 menit lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

12 menit lalu

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

Terletak di jantung Gurun Namib yang terpencil, Big Daddy Dune menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Namibia.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

12 menit lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

22 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

23 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

27 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya