Polri Dinilai Sudah Kehilangan Wibawa

Reporter

Editor

Sabtu, 27 November 2010 16:17 WIB

REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO Interaktif, Makassar - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Erlyn Indarti menilai Kepolisian Republik Indonesia kini kehilangan wibawa dan kepercayaan publik. Motto polisi masyarakat yang dicanangkan sejak 2005 belum menunjukkan profesionalisme korps Bhayangkara ini.

“Setelah lepas dari TNI, kepolisian tampak tidak memiliki kemandirian dan profesionalisme. Akibatnya, institusi ini kehilangan wibawa di mata masyarakat,” ujar Erlyn dalam seminar bertema Transformasi Reformasi Polri Menuju Profesional dan Dipercaya Masyarakat di Makassar, Sabtu (27/11).

Acara yang berlangsung di Universitas Muslim Indonesia ini juga mengundang Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Achmad Ali, Inspektur Jenderal Untung S. Radjab, serta peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Hermawan Sulistyo.

Erlyn menambahkan, polisi juga telah kehilangan legitimasi karismatis, legitimasi hukum, dan legitimasi tradisional. Fenomena seperti ini, kata dia, diperlihatkan oleh perilaku bawahan "menembak" atasan dalam sejumlah masalah. Selain kurang dekat dengan masyarakat, polisi kerap membuat kecewa publik. “Legitimasi tradisional yang terbangun polisi dengan masyarakat seperti tuan dan hamba,” tambah Erlyn.

Untung S. Radjab mengatakan, perlu adanya perbaikan dalam sistem rekrutmen dan pendidikan kepolisian. Untung mengisahkan anak dari temannya yang dimasukkan ke sekolah pendidikan kepolisan dengan alasan daripada nakal, dan suka mencuri. Akibatnya, kata Untung, anggota tidak seluruhnya berminat dan merasa sedang jadi polisi. Muncullah istilah, “Polisi sebagai pedagang, polisi sebagai pengusaha, serta polisi sebagai polisi,” kata Untung.

Kejatuhan wibawa kepolisian, kata Supriansyah, Direktur Makassar Intelectual Law, dapat dilihat pada perkara sepele seperti razia kendaraan bermotor di pagi hari, yang oleh sebagian kalangan dianggap mengganggu aktifitas. “Kalau boleh polisi lalu lintas jangan dulu razia pada pagi hari karena akan mengganggu orang berangkat kerja,” kata

Achmad Ali mengatakan, aktivis dan mahasiswa perlu dicerdaskan terutama dalam mengkritisi polisi. “Polisi sudah punya kewenangan untuk mengatasi aksi anarkis, mulai dari tangkat peringatan sampai tembak di tempat,” ujar Achmad.

ARISTOFANI FAHMI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

17 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

19 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

19 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

20 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

20 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

20 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

20 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya