Dewan Pers Akan Minta Bantuan Bapepam  

Reporter

Editor

Jumat, 26 November 2010 19:04 WIB

PT Krakatau Steel. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Pers berencana meminta bantuan Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga otoritas keuangan lain guna pemeriksaan kasus pembelian saham Krakatau Steel. Kerjasama antar lembaga tersebut ditempuh guna pemeriksaan dugaan pelanggaan etik yang dilakukan sejumlah wartawan dalam kasus alokasi saham Krakatau Steel. "Kami tentu akan sangat terbantu," ujar Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers, Agus Sudibyo (26/11).

Dugaan pelanggaran etik mencuat setelah Dewan Pers mendapat laporan terkait pembelian saham perdana PT Krakatau Steel Tbk. oleh sejumlah wartawan bursa. Para wartawan itu mengaku mengatasnamakan 30 wartawan lain guna mendapatkan alokasi saham sebesar 1500 lot yang nilainya lebih dari Rp 600 juta. Tidak hanya itu. Wartawan juga meminta uang sebesar Rp 400 juta guna menutupi kontroversi di seputar IPO KS.

Agus mengaku belum bisa menentukan kapan pertemuan antara lembaga tersebut. Yang terang, kata dia, hubungan antar lembaga itu diperlukan guna melengkapi keterangan yang telah dihimpun Dewan Pers selama lebih dari satu pekan terakhir. "Belum ada kata final. Kami masih perlu menggali keterangan dari banyak pihak," ujarnya.

Proses pemeriksaan kasus hingga baru meminta keterangan dari pihak pelapor dan para wartawan yang diduga terkait dengan kasus tersebut. Begitupun dengan penjelasan hasil pemeriksaan internal yang dilakukan oleh menejemen media massa tempat mereka bekerja. Menurut rencana, Dewan pers juga akan memanggil Forum Wartawan Pasar Modal yang beberapa waktu lalu sempat melancarkan tudingan kepada Dewan Pers.

Menurut rencana, Dewan Pers juga akan menjalin kerjasama dengan Bapepam guna membuat aturan main bagi peliput lantai bursa. Kesepakatan itu diperlukan agar wartawan memiliki pedoman yang lebih jelas. "Nantinya akan dibuat lebih detil. Bagi kami, keterlibatan wartawan bursa dalam pembelian saham rentan memunculkan konflik kepentingan karena tidak ada kesempatan yang equal," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers, Bekti Nugroho membenarkan rencana pertemuan antar lembaga tersebut. Menurut dia, pemeriksaan kasus ini merupakan langkah yang ditempuh Dewan Pers guna menjaga martabat dan kehormatan profesi jurnalis di mata publik. "Tujuan kami adalah membuat terang kasus ini. Jangan sampai profesi ini diciderai oleh ulah segelintir pihak," katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

5 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

5 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

19 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

21 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

29 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

29 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

30 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

31 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

31 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya