Metro TV Yakin Beritanya Sesuai Prinsip Jurnalistik
Reporter
Editor
Kamis, 25 November 2010 01:25 WIB
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Redaksi Metro TV meyakini pemberitaannya mengenai dugaan pertemuan Aburizal Bakrie dan Gayus Halomoan Tambunan di Bali beberapa waktu lalu sudah memenuhi kode etik dan prinsip jurnalistik.
"Tidak pernah kami ngaco. Kami pun memberi tempat ketika Pak Ical (Aburizal Bakrie) membantah. Kami tidak pernah menuduhkan sesuatu," kata Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo saat dihubungi Tempo melalui telepon, Rabu (24/11).
Menurut Suryopratomo, Metro TV belum mengetahui berita mana yang dipermasalahkan oleh Ketua Umum Partai Golongan Karya ini. "Karenanya kami tidak mau reaktif. Kami masih menunggu panggilan Dewan Pers sampai jelas dulu pengaduannya," katanya.
Redaksi pun menghormati hak Ical untuk mengadukan Metro TV kepada Dewan Pers. "Itu hak beliau sebagai warga negara. Tetapi karena dia yang mengadukan berarti dia yang harus membuktikan," katanya.
Aburizal Bakrie lewat kuasa hukumnya melaporkan lima media, yakni harian Kompas, Media Indonesia, SCTV, Metro TV, serta Detik.com, ke Dewan Pers. Ical menuding kelima media tersebut menulis berita bohong soal pertemuannya dengan Gayus di Bali.
"Yang paling banyak muncul adalah di daerah yang tingkat korupsinya tinggi. Fenomena media abal-abal ini tidak kami temukan di Malaysia atau Singapura."
Presiden Joko Widodo memastikan akan menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional 2016 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 9 Februari 2016. Dalam acara itu, Jokowi akan diberi panggung untuk berinteraksi dengan kurang-lebih 600 wartawan nasional, petinggi negara, dan tokoh masyarakat. Supaya pertemuan itu bermakna, bantuan atau kebijakan strategis apa yang bisa Presiden keluarkan agar kehidupan pers Indonesia semakin sehat?