TEMPO Interaktif, KUPANG - Oknum anggota Kepolisian Resor Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga menembak mati seorang warga Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, saat ini menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan, Penindakan, dan Penegakan Disiplin (P3D).
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Kupang Ajun Komisaris Polisi Yeter Selan menjelaskan, pemeriksaan dilakukan setelah ada perintah Kepala Polresta Kupang Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Sugiarto.
Korban penembakan bernama Benyamin Nubatonis. Korban ditembak di bagian leher kiri dari jarak dekat setelah ditangkap terkait kasus penganiyaan yang dilakukannya tahun 2006.
Yeter mengakui penembakan itu dilakukan polisi, karena menurut dia, polisi sempat memberikan tembakan peringatan, namun pelaku kabur sehingga dilumpuhkan.
"Karena masih dalam proses penyelidikan di P3D, belum diketahui secara jelas bagaimana persisnya peristiwa penembakan tersebut,” kata Yeter. Namun, Yeter tidak bersedia mengungkapkan identitas oknum polisi tersebut. Yeter juga tidak menjelaskan alasan mengapa identitas oknum polisi itu tidak dibuka kepada pers.
Benyamin ditembak di Kecamatan Batu Putih, perbatasan antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat petang (19/11). Benyamin naik bis dari Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan tujuan Kota Kupang. Polisi yang mendapat informasi keberadaan Benyamin langsung menghadang dan menembak saat Benyamin mencoba melarikan diri. YOHANES SEO.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Kupang Ajun Komisaris Polisi Yeter Selan menjelaskan, pemeriksaan dilakukan setelah ada perintah Kepala Polresta Kupang Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Sugiarto.
Korban penembakan bernama Benyamin Nubatonis. Korban ditembak di bagian leher kiri dari jarak dekat setelah ditangkap terkait kasus penganiyaan yang dilakukannya tahun 2006.
Yeter mengakui penembakan itu dilakukan polisi, karena menurut dia, polisi sempat memberikan tembakan peringatan, namun pelaku kabur sehingga dilumpuhkan.
"Karena masih dalam proses penyelidikan di P3D, belum diketahui secara jelas bagaimana persisnya peristiwa penembakan tersebut,” kata Yeter. Namun, Yeter tidak bersedia mengungkapkan identitas oknum polisi tersebut. Yeter juga tidak menjelaskan alasan mengapa identitas oknum polisi itu tidak dibuka kepada pers.
Benyamin ditembak di Kecamatan Batu Putih, perbatasan antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat petang (19/11). Benyamin naik bis dari Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan tujuan Kota Kupang. Polisi yang mendapat informasi keberadaan Benyamin langsung menghadang dan menembak saat Benyamin mencoba melarikan diri. YOHANES SEO.
