Target Penurunan Tingkat Kematian Anak Belum Maksimal

Reporter

Editor

Sabtu, 20 November 2010 14:45 WIB

Seorang ibu sedang memberikan ASI kepada anaknya saat berobat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat yang melayani kesehatan gratis bagi 7 suku di Timika, Papua, Kamis, 17 Juli 2008. Penyakit epidemi malaria saat ini meningkat jumlah penderitanya, selain di
TEMPO Interaktif, Bandung -Target menurunkan tingkat kematian anak di Jawa Barat sebagai tujuan keempat Millenium Development Goals (MDGs) belum mengalami kemajuan secara signifikan.

"Belum adanya keterlibatan seluruh dokter umum secara aktif dalam bidang penanganan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu penyebabnya," ujar Dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp. A., MARS., Wakil Ketua Bidang Kependudukan dan KIA PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat dalam konferensi pers Simposium IDI Wilayah Jawa Barat bertajuk "Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Anak" di Hotel Grand Aquilla, Bandung, Sabtu (20/11).

Saat ini, dia menyebutkan, kurang dari lima persen dokter umum di Jawa Barat yang melayani KIA, KB, dan persalinan.

Ia menambahkan, perlu ada pelatihan dokter umum di setiap provinsi dan kabupaten atau kota untuk mendukung pencapaian MDGs, terutama di Jawa Barat. Dia melihat, dokter yang kini mau mengurusi penanganan KIA dan KB seperti memasang IUD atau implant masih langka.

Dari sekitar 38.000 dokter umum di Indonesia, 9.600 orang di antaranya di Jawa Barat. Dari angka tersebut, baru 1.100 dokter yang bisa didanai untuk dilatih guna mendukung pencapaian MDGs itu.

Mengenai target MDGs untuk 2015 dan Indonesia Sehat 2010, Ketua IDI Wilayah Jawa Barat Dr. Rullyanto menyatakan, "Semua ini tidak akan tercapai kalau dikerjakan secara sektoral." Mengingat, lanjut dia, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, swasta terkait peran CSR (Corporate Social Responsibility), dan pihak-pihak terkait di bidang kesehatan.

Menurut Rachmat, pencapaian MDGs di Jawa Barat bisa menjadi indikator nasional mengingat 43 juta atau dari total 237 juta penduduk Indonesia ada di provinsi ini. Dalam Indeks Pencapaian MDGs di Indonesia, Jawa Barat sendiri menempati peringkat ke-21 dari 33 provinsi.

Selain itu, dokter yang juga merupakan Staf Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini menilai bahwa program KB tidak berhasil. Ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk Indonesia pada 2010 ternyata lebih sekitar lima juta dari angka prediksi 232 juta. "Yang mengikuti KB itu sekitar 61 persen," ujarnya.



GILANG MUSTIKA RAMDANI

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

14 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

35 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya