Kerugian Yogyakarta Akibat Erupsi Merapi Mencapai Rp 5 Triliun  

Reporter

Editor

Kamis, 18 November 2010 14:31 WIB

Sejumlah tentara menyapu abu Merapi yang melekat di batuan candi Mendut Magelang, Kamis (11/11) siang. Puluhan benda purbakala di Jawa Tengah dan Yogyakarta tersiram abu vulkanik dari letusan gunung Merapi.Tempo | Anang Zakaria
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Kerugian material akibat erupsi Merapi 2010 ini diperkirakan mencapai Rp 5 triliun. Kegiatan sektor ekonomi, pariwisata, dan lainnya lumpuh. Sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi secara cepat.

“Kegiatan sejumlah titik pariwisata utama di kabupaten Sleman seperti Cangkringan, Pakem, dan Turi berhenti total. Kerugian tidak pada kerusakan lingkungan dan bangunan, lumpuhnya infrastruktur ekonomi di tiga kecamatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum sangat terasa,” kata Mudrajad Kuncoro, Koordinator Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi Pasca Bencana Erupsi Merapi, di Kampus Universitas Gadjah Mada, Kamis (18/11).

Pasca erupsi Merapi, ia berharap program rehabilitasi dan rekontruksi berjalan berkelanjutan setelah masa tanggap darurat Merapi selesai. Secara khusus, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia berharap kepada media massa nasional baik cetak maupun elektronik untuk tidak memberikan informasi yang kurang lengkap dan tepat.

Stasiun televisi juga diimbau agar tak sekedar mengejar rating tayangan dengan pemberitaan yang menimbulkan citra negatif Yogyakarta.Para pelaku ekonomi Yogyakarta berharap media mass lebih obyektif, terutama kepada televisi agar memberi tanggal dan jam tayangan letusan Merapi sehingga masyarakat paham kapan kejadian yang ditayangkan.

Para pelaku wisata baik dari unsur pengelola hotel, agen perjalanan hingga pramuwisata di Yogyakarta berharap bandara Adisutjipto Yogyakarta segera dibuka. Selama proses erupsi Merapi sejak meletus Selasa (26/10) lalu praktis pemasukan sektor pariwisata menurun drastis.

Bahkan tingkat hunian di hotel-hotel kelas bintang di Yogyakarta hanya berkisar 10-15 persen dari kondisi normal karena banyak tamu dan wisatawan baik asing maupun nusantara yang membatalkan kunjungan ke Yogyakarta. Padahal pada bulan November dan Desember merupakan high season bagi para wisatawan dan pengelola wisata.

Hingga hari ini, bandara Adisucipto masih tertutup untuk penerbangan. Sesuai keputusan Kementrian Perhubungan penutupan bandara sampai 20 Nopember 2010 mendatang atau sesuai hasil evaluasi kondisi terkini gunung Merapi.

"Lha, Adisucipto kan simbol dan pintu masuk utama. Kalau masih tertutup untuk penerbangan artinya Yogyakarta belum aman dikunjungi. Kami minta segera ada evaluasi untuk segera dibuka,” kata Nurcahyadi, General Manager Hyatt Regency Hotel, Kamis (18/11).

Deddy Pranowo Eryono, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan, untuk memberikan informasi yang tepat tentang kondisi pariwisata Yogyakarta, bersama sejumlah elemen pelaku wisata baik dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Keluarga Public Relation (Kapurel) Yogyakarta, Jogja Java Crisis Centre dan lain-lain telah membentuk media center bersama untuk memfasilitasi informasi soal kondisi pariwisata yang aman untuk dikunjungi.

“Kami akui, bisnis wisata Yogyakarta tersengal-sengal akibat Merapi meletus,” kata Deddy. Padahal, kata dia, lokasi wisata yang ditutup hanya yang berada di radius 20 kilometer dari puncak Merapi.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya