“Segera bentuk Pengadilan HAM Kasus Trisakti”

Reporter

Editor

Selasa, 11 November 2003 11:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Praktisi hukum Todung Mulya Lubis meminta agar segera dibentuk Pengadilan HAM ad Hoc untuk Kasus Trisakti, Semanggi I dan II. ”Saya melihat sudah ada indikasi-indikasi kuat sudah terjadi pelanggaran hak asasi manusia berat,” kata Todung usai Rapat dengar pendapat dengan Pansus DPR untuk Kasus Trisakti, Semanggi I dan II di Gedung Nusantara II MPR/DPR, Jakarta Selasa (22/5).

Menurut Todung, kasus-kasus tetrsebut telah mencukupi syarat adanya kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia merujuk Undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM pasal 7 huruf b. Dalam poin tersebut, disebutkan bahwa yang termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan misalnya yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang luas atau sistematik yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.

Peristiwa pembunuhan para mahasiswa dalam kasus-kasus itu, kata Todung, hendaknya tidak dilihat secara terpisah. ”Peristiwa itu harus dilihat dalam kaitannya dengan kondisi politik represif pada waktu itu,” ujarnya. Ia juga mengingatkan, perlunya dipertanyakan mata rantai represi pemerintah Orde Baru sebelum kejadian tersebut. ”Kita akan melihat suatu bingkai kebijakan represif yang telah mengakibatkan terbunuhnya mahasiswa sejauh sebelum Peristiwa Trisakti dan Semanggi,” kata Todung.

Rapat dengar pendapat yang dipimpin oleh Panda Nababan itu juga menghadirkan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Djoko Soesilo. (Anggoro Gunawan)

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Kepala Daerah yang Ingin Maju Kembali di Pilkada 2024

1 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Kepala Daerah yang Ingin Maju Kembali di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

8 menit lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

14 menit lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

31 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

31 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

31 menit lalu

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

Jalur Gaza mengalami bencana kemanusiaan selama hampir tujuh bulan sejak serangan Israel sebagai balasan serangan Hamas 7 Oktober ke wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

37 menit lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

42 menit lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya