Bunyi Kentongan Selamatkan Warga Sekampung dari Tsunami  

Reporter

Editor

Senin, 1 November 2010 07:53 WIB

Korban tsunami di desa Parorogat, pulau Pagai, Sumatera Barat. AP Photo/Achmad Ibrahim
TEMPO Interaktif, Padang - Masyarakat di perkampungan yang berhadapan dengan laut Samudera Hindia, di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, masih menggunakan warisan nenek moyang berupa kentongan untuk mengingatkan warganya dari bahaya yang mengancam.

Penggunaan kentongan sebagai tanda bahaya itu ternyata masih cukup efektif untuk menyelamatkan sejumlah warga kampung yang masih peduli terhadap tanda itu, dari hantaman gelombang tsunami yang melanda wilayah tersebut.

Kepanikan warga tak terelekkan, namun sebagian warga yang perkampungannya berada di dekat titik gempa tektonik itu, bisa selamat dari gulungan tsunami yang terjadi hitungan menit setelah guncangan gempa.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menceritakan ketika ia selama dua hari menelusuri perkampungan yang terkena dampak bencana tsunami di Kepulauan Mentawai. "Ada satu perkampungan di Kecamatan Pagai Selatan, rumah-rumah rata dengan tanah, tetapi warganya selamat dari hantaman tsunami," katanya, Senin (1/11).

Menurut masyarakat di sana, kata Irwan, mereka bisa selamat sekampung dari hantaman gelombang tsunami karena saat terjadi gucangan gempa dibunyikan kentongan oleh kepala sukunya dan warga langsung lari ke arah perbukitan. Bunyi kentongan itu sebagai pertanda untuk menyelamatkan diri.

Irwan mengatakan, kearifan lokal warga itu telah menyelamatkan masyarakat satu perkampungan di arah bagian selatan Mentawai dari gulungan gelombang tsunami, meski pun perkampungannya rata dengan tanah.

"Apa yang terjadi, di satu perkampungan yang berada di dekat pusat gempa dan gelombang tsunami di Mentawai itu, tentu suatu pembelajaran yang berarti."

Jadi, Irwan menambahkan, masyarakat kalau membudayakan kearifan lokal di daerahnya, bisa sebagai juru selamat dari bencana yang menimbulkan korban massal.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ade Edward mengatakan dusun-dusun yang menghadap ke laut lepas di Mentawai, sedikit yang korban jiwa akibat hantaman gelombang tsunami.

Seperti di Muntei dan Bulasat, perkampungan habis dan rata dengan tanah, tapi korban jiwa sedikit sekali, bahkan ada yang sekampungnya selamat semua.

"Tampaknya masyarakat yang tinggal di bagian pantai barat Sumbar itu, masih tetap mempercayai tanda-tanda alam. Mereka juga fanatik terhadap kearifan lokal yang dianutnya sehingga korban sedikit saat gelombang tsunami menghapus darat," katanya.

ANT l BRN

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

5 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

5 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

7 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

7 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

7 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

8 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

12 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

16 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya