TEMPO Interaktif, Jakarta - Jakarta - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat ke Yunani selama enam hari yang direncanakan pada tanggal 23 Oktober mendatang dinilai Ketua BK tidak bermanfaat.
"Itu tidak salah, tapi faktor manfaatnya tidak ada. Saya tidak ikut karena melihat ini tidak cocok dengan nurani saya. Apalagi dengan biaya yang begitu besarnya," kata Ketua Badan Kehormatan, Gayus Lumbuun kepada wartawan di Gedung DPR, hari ini (19/10).
Saat ditanya berapa biaya yang dikeluarkan untuk kunjungan tersebut, Gayus tidak tahu pasti. Tapi dia memperkirakan biayanya mencapai miliaran rupiah.
Sebelumnya, Wakil Ketua BK, Nudirman Munir mengatakan BK berencana melakukan kunjungan kerja ke Yunani untuk mempelajari etika-etika serta tata tertib yang berlaku di negara yang memiliki sistem demokrasi tertua di dunia. Sehingga kemudian hasil kunjungan itu dapat menjadi masukan untuk revisi peraturan BK di DPR.
Namun Gayus, selaku Ketua BK, berpendapat bahwa itu merupakan suatu hal yang tidak bermanfaat. Pasalnya menurut dia, saat ini BK merupakan lembaga yang belum legitimate karena dari sembilan fraksi yang terdapat di DPR baru tujuh yang masuk ke dalam anggota BK.
"BK belum legitimate karena dua fraksi belum masuk. Seluruh produk kegiatan termasuk revisi tatib juga jadi tidak legitimate. Kalau cuma tujuh yang masuk mana hak yang dua ini. Oleh karena itu saya mengatakan tidak bermanfaat," katanya.