Species Hewan Hutan Pekalongan Terancam Punah

Reporter

Editor

Minggu, 17 Oktober 2010 14:51 WIB

TEMPO Interaktif, Pekalongan: Sejumlah species hewan hutan di wilayah Kabuputen Pekalongan terancam punah. Ancaman ini muncul akibat aktivitas perburuan liar dan perambahan hutan Sawangan, Petungkriyono, Gunung Beser, dan sekitarnya. "Hutan selama ini menjadi tempat hidup hewan,” ujar Kende, akivis Komunity Forestry (KF) Pekalongan, melalaui telepon, Ahad (17/10).

Sejumlah species yang terancam punah itu antara lain burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) sebagai burung endemik di hutan Petungkriyono kabupaten Pekalongan. “Burung itu sudah jarang ditemui. Terakhir terlihat tahun 2001. Saya khawatir sekarang telah musnah,.” ujar Kende

Saat ini hanya sejumlah burung yang masih terlihat berkeliaran di sekitar hutan. Burung-burung itu antara lain Julang Emas atau burung pemalu, Anis Kembang, Cucak Ijo, dan Platuk. Namun jumlahnya diperkirakan telah menyusut. Mereka masih terlihat di hutan Sawangan dan Petungkriyono. Selain itu satwa yang mulai menurun populasinya adalah Macan Tutul (panthera pardus), Macan Kumbang, Owa Jawa (hylobates moloch), dan Kijang.

“Pada tahun 2001- 2002 Populasi macan tutul diperkirakan mencapai 32 ekor, namun berdasarkan identifikasi lacak jejak dan lacak bekas, diperkirakan sekarang kurang dari 20 ekor,” katanya.
Untuk Owa Jawa diperkirakan tinggal 30 ekor atau dari sebelumnya yang mencapai 50 ekor.

Kepala Seksi Wilayah II Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Thomas Suryo Utomo membenarkan kondisi tersebut. Ia menilai, ancaman kepunahan satwa disebabkan oleh banyaknya kawasan yang beralih untuk area pertanian. “Selain itu masih rendahnya pemahaman masyarakat untuk melestarikan satwa,” ujar Thomas

Thomas mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan instansi yang bertangung jawab untuk melestarikan satwa hutan di wilayah Pekalongan, seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur dan LSM untuk merumuskan perlindungan satwa liar dengan cara membentuk tim khusus.

“Salah satunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan tentang satwa-satwa yang dilindungi,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya