Penyerangan Ahmadiyah Bogor Diduga Terencana

Reporter

Editor

Selasa, 5 Oktober 2010 06:08 WIB

Sejumlah anggota TNI membersihkan sisa kebakaran akibat penyerangan Jemaat Ahmadiyah (JA) di Cisalada, Ciampea Udik, Bogor, Jabar, Sabtu (2/10). ANTARA/Jafkhairi
TEMPO Interaktif, Bandung -Aliansi Kerukunan Umat Beragama (Akur) Jawa Barat menyatakan pembakaran permukiman warga Ahmadiyah di Cisalada, Desa Ciampea Udik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terencana.

“Tanda-tanda penyerangan sudah ada sejak awal, tapi tidak diantisipasi aparat keamanan,” kata Ketua Akur Jawa Barat, Asep Hadian Permana, di Bandung kemarin.

Asep merujuk pada penelusuran lembaganya bahwa Jumat siang lalu ada pertemuan sekelompok orang di Laradon, Bogor, tak jauh dari permukiman warga Ahmadiyah di Ciampea Udik. Dalam pertemuan itu, kata dia, terpasang spanduk yang isinya menyebut Ahmadiyah sebagai penodaan agama. “Yang kami heran, kenapa tidak ada pencegahan,” ujarnya.

Berdasarkan penelusuran Akur, kata Asep, aksi pembakaran itu bukan karena penusukan warga sekitar yang diduga dilakukan oleh anggota jemaah Ahmadiyah. Menurut dia, luka yang diderita salah satu dari dua korban dari kubu penyerang itu disebabkan oleh pecahan kaca.

Asep mengatakan, dua korban luka itu justru sempat diamankan oleh warga dan diserahkan ke polisi. Lalu berkembang isu keduanya disekap warga Ahmadiyah, sehingga memicu penyerangan.

Dia keberatan dengan pernyataan yang beredar bahwa aksi itu murni kriminal. Dia menyebut penyerangan itu akumulasi dari sejumlah peristiwa yang disebabkan oleh sentimen negatif terhadap kelompok Ahmadiyah sejak Juli lalu.

Koordinator Advokasi Akur yang juga Direktur LBH Bandung, Gatot Rianto, menyesalkan penyerangan itu. Aparat keamanan seharusnya sudah bisa mengantisipasinya sejak dini. “Tindak kekerasan semacam ini seharusnya bisa dicegah,” kata dia.

Menurut Wakil Humas Jamaah Ahmadiyah Indonesia wilayah Bandung Tengah, Dedi Suherman, hampir 70 persen warga Cisalada, Desa Ciampea Udik, merupakan penganut Ahmadiyah. Mereka secara turun-temurun sudah menghuni daerah itu sejak 1953.

Dedi mengatakan, tekanan terhadap warga Ahmadiyah di sana berawal dari rencana warga Ahmadiyah merenovasi satu-satunya masjid mereka. Masjid itulah yang menjadi salah satu sasaran penyerangan pada 1 Oktober lalu. Rencana renovasi masjid itu ditolak oleh warga Ciampea Udik.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pihaknya perlu membahas secara mendalam persoalan Ahmadiyah bersama kementerian lainnya, khususnya Kementerian Agama. “Hari ini kita membahas dengan pejabat eselon I Kementerian Agama, tapi belum ada hasilnya karena ini untuk jangka panjang,” kata dia saat dihubungi tadi malam.

Menurut dia, aspek yang didalami berhubungan dengan Undang-undang Dasar, hak asasi manusia, dan lainnya. Dia mengatakan pemerintah tetap akan menggunakan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri. “Itulah yang jadi pedoman kita saat ini karena landasan hukumnya jelas,” ujarnya.

Ketika ditemui di Kantor Presiden kemarin siang, Gamawan meminta pemerintah daerah aktif meredam konflik sebelum berkembang dan menimbulkan korban. “Begitu ada peristiwa kecil langsung dideteksi, diperkirakan apa yang bisa terjadi, ambil tindakan, langsung turun mendinginkan,” ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah sudah punya aparat penjaga ketertiban yang semestinya lebih aktif. Dia mendesak wali kota, bupati, gubernur, dan seluruh jajaran pemerintah daerah tak membiarkan pertikaian meluas, lantas melemparkan penanganannya ke kepolisian.

l AHMAD FIKRI | MUNAWWAROH | BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya