Mengheningkan Cipta Belum Selesai, Pemimpin Upacara Instruksikan Berhenti  

Reporter

Editor

Jumat, 1 Oktober 2010 10:40 WIB

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Korban Keganasan PKI Tahun 1948 di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO Interaktif, Lumajang - Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Alun-alun Lumajang, Jawa Timur, Jumat (1/10) pagi diwarnai insiden keseleo lidah yang dialami inspektur upacara. Ketua Pengadilan Negeri Lumajang Totok Priyo Sukanto yang ditunjuk sebagai Inspektur Upacara sempat mengintruksikan kepada seluruh peserta upacara untuk selesai mengheningkan cipta kendati waktu mengheningkan cipta belum selesai.

Berdasarkan pantauan Tempo, ketika lagu mengheningkan cipta tengah dikumandangkan, tiba-tiba saja inspektur upacara mengucapkan ‘selesai’. Padahal lagu mengheningkan cipta ini belum separuh dikumandangkan. Namun, karena lagu memang belum selesai dikumandangkan, peserta upacara terus saja mengheningkan cipta tanpa menghiraukan instruksi yang salah dari Inspektur Upacara. Baru ketika lagu mengheningkan cipta tersebut telah selesai, Irup langsung mengucapkan kata ‘selesai’.

Kejadian ini sempat menimbulkan kekagetan di barisan protokoler upacara yang sebelumnya telah mempersiapkan jalannya upacara. Seorang anggota TNI yang berada di dekat barisan protokoler upacara sempat memukul dahinya sendiri sembari berteriak pelan ‘aduh’.

Kendati demikian, upacara tetap berjalan lancar. Ketua Panitia Upacara Hari Kesaktian Pancasila Rochani enggan memberikan komentar terkait insiden keseleo lidah ini. Rochani hanya tersenyum ketika ditanya soal tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Abdul Qodir mengatakan, kalau Totok memang jarang menjadi inspektur upacara. “Mungkin lupa dengan lagunya,” kata Qodir kepada Tempo.

Advertising
Advertising

Totok sendiri belum bisa dikonfirmasi terkait insiden tersebut. Peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan di Alun-alun Lumajang pagi ini diikuti oleh ratusan peserta upacara mulai dari pelajar, unsur TNI dan Polri serta pegawai negeri.

Selain insiden keseleo lidah, barisan Korps Pegawai Negeri Kabupaten Lumajang juga dinilai sebagai peserta upacara paling tidak tertib. “Kesempatan untuk lebih baik masih banyak,” kata petugas protokoler melalui pengeras suara seusai upacara yang disambut dengan tertawa lepas sejumlah peserta upacara yang lainnya.

Wakil Bupati Lumajang As’at Malik dikonfirmasi soal tidak tertibnya barisan Korpri dalam upacara mengatakan, pegawai negeri juga manusia. “Saya akan jewer mereka,” kata As’at Malik kemudian tertawa.

Barisan pegawai negeri ini dianggap terlalu jauh dengan para pelajar serta peserta upacara yang lain. Sementara itu di barisan undangan, terlihat hadir Wakil Bupati Lumajang As’at Malik, Ketua DPRD Lumajang Agus Wicaksono, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letnan Kolonel Imam Supardi, Wakil Kepala Kepolisian Resor Lumajang Komisaris Polisi Elijas Hendrajana serta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Lumajang.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

29 September 2017

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

Meski pemiliknya menyatakan tak bertujuan menyebarkan komunisme dengan memasang bendera berlogo palu arit aparat tetap memintanya mencopot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

3 Juni 2017

Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

Jokowi tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi dituding melindungi komunisme.

Baca Selengkapnya

Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

25 Januari 2017

Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

Fadli Zon mengaku sependapat dengan Rizieq Syihab soal adanya gambar mirip palu-arit pada logo Bank Indonesia di mata uang Rp 100 ribu.

Baca Selengkapnya

Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

26 Desember 2016

Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

Pemuda tersebut membeli kaus bergambar palu-arit produksi Bandung itu pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

3 Oktober 2016

Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

Baliho tersebut tersebar di empat titik di Jakarta Selatan, salah satunya di Jalan Lenteng Agung.

Baca Selengkapnya

Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

3 Oktober 2016

Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

Polisi tidak ingin buru-buru menetapkan seseorang sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

3 Juni 2016

BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

BIN dimintamengungkap aktor di belakangnya untuk mengetahui akar persoalan sekaligus mengidentifikasi motif.

Baca Selengkapnya

Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

3 Juni 2016

Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

Rizieq datang seusai memimpin iring-iringan massa menyuarakan anti-PKI.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

3 Juni 2016

AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

AJI Jakarta meminta pelaku pengusiran dan intimidasi atas jurnalis diproses secara hukum karena melanggar UU Pers.

Baca Selengkapnya

Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

3 Juni 2016

Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan protes karena nama dan logo organisasinya ikut dicantumkan.

Baca Selengkapnya