Prasasti Jombang Desak Pemerintah Revisi SKB Dua Menteri

Reporter

Editor

Kamis, 23 September 2010 09:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jombang - Ratusan orang dari berbagai organisasi lintas iman di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu malam (22/09), menggelar aksi damai di pelataran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Mereka mendesak pemerintah agar merevisi Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, tentang pengaturan rumah ibadah. ”SKB dua menteri itu seperti mengekang kebebasan beribadah ummat,” kata Aan Anshori, Koordinator Aksi malam itu.

Menurut Aan, sudah sewajarnya pemerintah kini mulai membuka ruang kebebasan beragama seluas-luasnya bagi masyarakat. SKB yang ada saat ini dianggap mengancam kerukunan beragama. Betapa tidak, dalam Undang-Undang Dasar 1945, diatur jelas tentang kebebasan memeluk agama dan kepercayaan. Namun, di sisi lain muncul SKB yang membatasi izin pembangunan tempat ibadah.

Terlebih, fakta yang ada saat ini, pembatasan pembangunan rumah ibadah banyak dikeluhkan oleh kelompok agama minoritas. Di Jombang misalnya, saat ini banyak yang mengeluhkan sulitnya mengurus izin mendirikan rumah ibadah.

Dampaknya, banyak bangunan ibadah ilegal, yang tak mengantongi berizin tetap berdiri. Padahal, bagi kelompok agama, rumah ibadah ini menjadi kebutuhan mutlak.”Apalagi itu banyak di keluhkan kelompok agama minoritas,” paparnya.

Sebab itu, pemerintah harus merevisi SKB dua menteri agar lebih lunak sehingga nanti tidak ada lagi kelompok agama manapun yang dirugikan dan merasa didiskriminasikan. Selain mendesak revisi SKB, aksi damai dengan cara menyulut ribuan liling di pelataran Pembatasan sebagai bentuk simbol penolakan terhadap maraknya aksi kekerasan dengan mengatasnamakan agama, yang marak pada akhir-akhir ini.

Massa aksi juga manantang Kepala Kepolisian Republik Indonesia Bambang Hendarso Danuri agar membekukan dua ormas Islam yaitu Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Rempug (FBR), yang dinilai kerap melakukan aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas. ”Kapolri pernah mengatakan dua ormas itu layak dibekukan. Sekarang saya menantang beliau, bisa tidak membekukannya,” tegas Aan.

Aksi damai di malam yang remang-remang itu juga dihadiri para pemuka agama. Ada ulama, pendeta, rohaniawan Hindu, pandita Budha, serta ratusan remaja dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa. Satu demi satu perwakilan kelompok agama diberi kesempatan berorasi. Kebanyakan diantara mereka mendesak pemerintah menghormati keberagaman, dan menentang kekerasan.

Pendeta Edi Kusmayadi, dalam orasinya mencuplik perkataan mendiang mantan Presiden Republik Indonesia ke empat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. ”Biarkan Indonesia ini ditumbuhi bermacam-macam bunga agar menjadi indah, itu kata Gus Dur,” ujarnya.

”Saya pikir kekerasan dan segala bentuk pengekangan harus disudahi. Hentikan bicara dengan kepalan tangan, dan lebih baik kita kedepankan dialog,” imbuh agamawan lain.

MUHAMMAD TAUFIK

Advertising
Advertising

Berita terkait

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

33 hari lalu

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, menjalankan rangkaian Safari Ramadhan dengan menyampaikan hibah untuk Rumah Ibadah

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Rumah Ibadah, Bangun Masjid Al Hikmah di Sumatera

40 hari lalu

Pegadaian Peduli Rumah Ibadah, Bangun Masjid Al Hikmah di Sumatera

Masjid mengusung konsep dan tema Green Architecture

Baca Selengkapnya

Kampanye di Sumut, Mahfud MD Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Buka 17 Juta Lapangan Kerja

28 Januari 2024

Kampanye di Sumut, Mahfud MD Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Buka 17 Juta Lapangan Kerja

Kampanye di Sumalungun, Sumater Utara, Mahfud MD janjikan akan permudah pendirian rumah ibadah, hingga buka 17 juta lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Kompleks Kerohanian UGM Diresmikan, Ada Rumah Ibadah Enam Agama

20 Desember 2023

Kompleks Kerohanian UGM Diresmikan, Ada Rumah Ibadah Enam Agama

Kompleks fasilitas kerohanian di lingkungan kampus UGM itu memiliki rumah ibadah enam agama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Cari Solusi Izin Mendirikan Rumah Ibadah, Bagaimana Prosedur Mengajukannya Sekarang?

2 Desember 2023

Ganjar Janji Cari Solusi Izin Mendirikan Rumah Ibadah, Bagaimana Prosedur Mengajukannya Sekarang?

Ganjar janji mencarikan solusi terkait izin mendirikan rumah ibadah. Bagaimana cara dan syarat izin mengajukannya saat ini?

Baca Selengkapnya

Kantor Kemenag Bisa Jadi Tempat Ibadah, Ini Syarat dan Ketentuannya

24 November 2023

Kantor Kemenag Bisa Jadi Tempat Ibadah, Ini Syarat dan Ketentuannya

Pemanfaatan Kantor Kemenag sebagai rumah ibadat sementara berlaku selama 3 (tiga) bulan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Agraria Pastikan Tidak Ada Diskriminasi di Sertifikasi Rumah Ibadah

21 September 2023

Kementerian Agraria Pastikan Tidak Ada Diskriminasi di Sertifikasi Rumah Ibadah

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni memastikan sertifikasi rumah ibadah tanpa diskriminasi.

Baca Selengkapnya

Kantongi SKTL Kemenag, Pengurus Kapel Cinere Sebut Wali Kota Depok Masih Mengambang.

21 September 2023

Kantongi SKTL Kemenag, Pengurus Kapel Cinere Sebut Wali Kota Depok Masih Mengambang.

Pengurus kapel Cinere mengatakan Wali Kota Depok Mohammad Idris belum bilang silakan beribadah.

Baca Selengkapnya

Penggerudukan Kapel di Cinere, Ini Penjelasan Wali Kota Depok

20 September 2023

Penggerudukan Kapel di Cinere, Ini Penjelasan Wali Kota Depok

Mohammad Indris mengatakan, ada salah persepsi yang perlu diluruskan dalam masalah kapel di Cinere itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Dalami Pemicu Penggerudukan Kapel di Cinere Depok

18 September 2023

Polisi Dalami Pemicu Penggerudukan Kapel di Cinere Depok

Pemkot Depok yang memiliki kewenangan memberikan izin Kapel Bukit Cinere itu.

Baca Selengkapnya