Tiga Nama Mulai Mencuat Sebagai Ketua Umum Persis
Minggu, 19 September 2010 17:42 WIB
TEMPO Interaktif, Tasikmalaya -Menjelang bergulirnya perhelatan muktamar Persatuan Islam (Persis) ke XIV, beserta otonomnya pada 25 September mendatang di kota Tasikmalaya-Garut, Jawa Barat, tiga nama bakal calon ketua umum kini mulai meramaikan bursa calon ketua umum persis periode 2010-2015.
Mereka akan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari semua peserta yang datang. Ketiga nama yang disebut-sebut bakal maju pada muktamar nanti antara lain Maman Abdurahman yang sekarang tengah mengisi pejabat Ketua Umum, Latifatulhayat, Kepala Bidang Jam’iah Pengurus Pusat Persis, serta Aceng Zakaria salah seorang kiai Pimpinan Pondok Pesantren Persis Rancabango, Kabupaten Garut.
“Hingga saat ini hasil tabulasi calon ketua memang baru tiga nama tadi yang muncul,” ujar Sekretaris Muktamar XIV, Jenal Mutakin kepada Tempo, Minggu (19/9). Selain menentukan calon ketua umum persis periode 2010-2015, agenda pokok muktamar lainnya yakni melaksanakan laporan pertangungjawaban ketua umum sebelumnya periode 2005-2010.
Serta pemilihan dan pembentukan komisi-komisi kerja yang akan merumuskan roda organisasi kedepannya. Komisi tersebut terbagi dalam empat komisi antara lain komisi A yang membidangi masalah rumah tagga, Komisi B yang membidangi urusan pendidikan, komisi C yang membidangi kesekretariatan serta komisi D yang membidangi bayan muktamar.
Pada pelaksanaan muktamar nanti, diagendakan sekitar 6-10 ribu peserta yang merupakan utusan dari 18 provinsi Indonesia termasuk perwakilan dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, Mesir serta perwakilan dari negara-negara timur tengah seperti Arab Saudi akan ikut ambil bagian pada helatan muktamar pertama di kota Tasikmalaya tersebut.
Seluruh peserta akan dibagi dua bagian. Untuk peserta perempuan, pelaksanaan muktamar akan dilangsungkan di pesantren persis Rancabango dan Rancabogo kota ‘dodol’ kabupaten Garut. Sedangkan untuk peserta laki-laki akan dipusatkan di empat pesantren Persis, masing-masing pesantren Persis 67 jalan Benda, Persis 91 Bungursari, Persis Cempaka Warna, dan SMA Plus Persis, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
“Untuk tempatnya memang dibagi dua bagian,” ujarnya. “Hal ini dikerenakan kota Tasik belum memiliki pesantren yang memiliki daya tampung lebih dari lima ribu orang.”
JAYADI SUPRIADIN
Mereka akan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari semua peserta yang datang. Ketiga nama yang disebut-sebut bakal maju pada muktamar nanti antara lain Maman Abdurahman yang sekarang tengah mengisi pejabat Ketua Umum, Latifatulhayat, Kepala Bidang Jam’iah Pengurus Pusat Persis, serta Aceng Zakaria salah seorang kiai Pimpinan Pondok Pesantren Persis Rancabango, Kabupaten Garut.
“Hingga saat ini hasil tabulasi calon ketua memang baru tiga nama tadi yang muncul,” ujar Sekretaris Muktamar XIV, Jenal Mutakin kepada Tempo, Minggu (19/9). Selain menentukan calon ketua umum persis periode 2010-2015, agenda pokok muktamar lainnya yakni melaksanakan laporan pertangungjawaban ketua umum sebelumnya periode 2005-2010.
Serta pemilihan dan pembentukan komisi-komisi kerja yang akan merumuskan roda organisasi kedepannya. Komisi tersebut terbagi dalam empat komisi antara lain komisi A yang membidangi masalah rumah tagga, Komisi B yang membidangi urusan pendidikan, komisi C yang membidangi kesekretariatan serta komisi D yang membidangi bayan muktamar.
Pada pelaksanaan muktamar nanti, diagendakan sekitar 6-10 ribu peserta yang merupakan utusan dari 18 provinsi Indonesia termasuk perwakilan dari luar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, Mesir serta perwakilan dari negara-negara timur tengah seperti Arab Saudi akan ikut ambil bagian pada helatan muktamar pertama di kota Tasikmalaya tersebut.
Seluruh peserta akan dibagi dua bagian. Untuk peserta perempuan, pelaksanaan muktamar akan dilangsungkan di pesantren persis Rancabango dan Rancabogo kota ‘dodol’ kabupaten Garut. Sedangkan untuk peserta laki-laki akan dipusatkan di empat pesantren Persis, masing-masing pesantren Persis 67 jalan Benda, Persis 91 Bungursari, Persis Cempaka Warna, dan SMA Plus Persis, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
“Untuk tempatnya memang dibagi dua bagian,” ujarnya. “Hal ini dikerenakan kota Tasik belum memiliki pesantren yang memiliki daya tampung lebih dari lima ribu orang.”
JAYADI SUPRIADIN
