Sebelum Tewas, Wartawan Sriwijaya Post Luapkan Kekesalan di Facebook

Reporter

Editor

Jumat, 17 September 2010 22:24 WIB

TEMPO Interaktif, Palembang - Kematian wartawan Sriwijaya Post, Asep Pajario, 40 tahun, masih meninggalkan misteri dan spekulasi. Dari hasil otopsi sementara Asep diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu. Ini dilihat dari kondisi mayat yang sudah membengkak dan menghitam.

Sebelum meninggal, tiga hari lalu Asep menulis status di Facebooknya ”ternyata kamu itu jahanam... Dasar tak tahu diri sudah dibantu e malah menikam pula...”. Sebelumnya Asep juga menulis ...ternyata kamu jahanam.

Menurut Apdan, 57 tahun, kakak ipar korban, dirinya tidak mengetahui apakah adiknya punya masalah atau tidak. ”Yang jelas, almarhum tidak punya musuh atau dia juga tidak cerita apakah ada persoalan dengan seseorang atau tidak,” katanya, Jumat (17/9), di kamar mayat Rumah Sakit Muhamad Husein.

Apdan mengaku terakhir kontak dengan adik iparnya sehari sebelum Lebaran. Asep pamitan untuk pulang ke rumah orang tuanya di Pagar Gunung. Setelah itu ada kontak setelah sampai mengabarkan dia sudah ada di rumah.

”Setelah itu tidak ada kontak lagi,” katanya. Ibu mertuanya baru memberi tahu jika Asep sulit dihubungi dan meminta dia mengecek di rumahnya atau tanya ke kantor kenapa sudah beberapa hari hilang kontak dengan Asep.

Hal senada juga disampaikan redaktur pelaksana, Weny Ramdiastuti, bahwa dirinya tidak melihat sesuatu yang aneh pada diri korban. ”Orang periang dan rame,” katanya.

Saat ini korban masih dalam rangka cuti habis Lebaran. Terakhir korban masuk kantor tanggal 8 September 2010 sebelum Lebaran. Dia juga tidak sedang menggarap berita-berita khusus. Sebelumnya Asep bertugas di desk ekonomi dan terakhir di desk Pemerintah Kota Palembang.

Diakui Weny, jika status di Facebook Asep sepertinya sedang ada masalah. Ini dilihat dari statusnya, namun dia tidak mau menduga-duga. ”Seperti luapan kekesalan kepada seseorang,” katanya.

Kematian Asep masih meninggalkan misteri karena ada beberapa barang yang hilang. Asep tinggal sendirian di rumah di Citra Dago.

Hasil sementara otopsi belum menemukan penyebab kematian yang sebenarnya. Rumah sakit hanya menyebutkan limpa korban pecah dan tidak ditemukan unsur kekerasan pada tubuh korban yang sudah membusuk dan membengkak. ”Hasil lengkapnya dua-tiga hari,” kata dr Binsar Silalahi, ahli forensik rumah sakit Muhamad Husein.

Sementara itu ucapan berduka terus mengalir di Facebook dan temen-temen jurnalis di Kota Palembang.
Keluarga dan Sripo tidak mau berspekulasi atas kematian Asep, mereka menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian.

Advertising
Advertising

”Kami berharap, penyebab kematian kawan kami bisa diungkap dengan jelas dan terang, biar tidak menduga-duga,” kata Ida, wartawan di Palembang.

ARIF ARDIANSYAH

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

11 jam lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

58 hari lalu

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

58 hari lalu

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

23 Februari 2024

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

23 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

22 Februari 2024

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

22 Februari 2024

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

21 Februari 2024

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.

Baca Selengkapnya