Lesley Mc. Cullogh Dibebaskan dari Penjara Aceh

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 16:12 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Lesley Mc. Cullogh, wanita berkebangsaan Inggris yang ditahan karena masalah visa di Aceh, Minggu (9/2) dibebaskan setelah lima bulan mendekam di penjara. Akademisi itu divonis pengadilan Aceh pada 30 Desember 2002 dengan lima bulan penjara karena terbukti melakukan pelanggaran visa. Ia ditangkap sejak 11 September 2002, dan masa penahanan itu telah dikurangi sejak waktu penangkapannya. Akhirnya saya bebas, kata Cullogh tersenyum, saat berjalan keluar dari penjara yang berada di Ibukota Aceh itu. Saya akan pergi mengelilingi dunia untuk menceritakan situasi yang terjadi di sini dan di Indonesia. Saya akan membuat kasus ini sebagai contoh untuk memperlihatkan kepada dunia masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat Aceh. Saya pikir, pemerintah Indonesia harus memperbaiki militernya, hukumnya, dan proses demokrasinya, ujarnya, panjang lebar. Lalu, Cullogh menceritakan rencananya. Lepas dari penjara, ia akan terbang ke Medan, Sumatra Utara, untuk mencari pesawat ke Kuala Lumpur. Dari situ, perjalanan dilanjutkan ke Bangkok, sebelum akhirnya pulang ke London. Di Bangkok dan London, dia berencana untuk berbicara kepada pers dan organisasi HAM, secara resmi. Di situlah, pengalamannya saat diinterogasi polisi Indonesia dan kesaksiannya melihat penderitaan rakyat Aceh akan dibeberkan. Saat di Serambi Mekah, ia mengaku mendengar suara jeritan dari rakyat aceh yang diinterogasi polisi Tapaktuan, sebuah kota di sebelah selatan Aceh. Pada saat ditangkap, Cullogh bersama seorang perawat dari Amerika, Joy Sadler, sempat ditanyai polisi karena merawat orang-orang yang terluka. Keduanya ditahan sejak 11 September 2002 setelah mengunjungi kamp separatis GAM. Kepada wartawan, Sadler menyatakan bahwa akhir-akhir ini dirinya menderita penyakit berkait dengan kondisinya yang mengidap HIV. Ia telah ditahan selama empat bulan. Dalam kasus kedua wanita asing itu, jaksa menyatakan mereka melakukan aktivitas yang berbeda dengan tujuannya sebagai turis. Antara lain, mengambil gambar, mengumpulkan data dan dokumen, serta menyediakan perawatan kesehatan di sebuah desa yang dikuasai GAM. Di persidangan, kedua wanita itu mengaku tak berencana untuk mengunjungi wilayah yang dikuasai GAM. Tapi, mereka tak dapat menolak saat orang-orang bersenjata membawanya ke wilayah yang dikuasai GAM. (Indra Darmawan dan Yuswardi Suud-Tempo News Room)

Berita terkait

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

14 menit lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

16 menit lalu

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

32 menit lalu

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

Menurut Jubir Kemenperin, adanya temuan ribuan kontainer atau peti kemas tertahan itu tidak mempengaruhi rantai pasok dalam negeri

Baca Selengkapnya

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

35 menit lalu

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

38 menit lalu

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

Said Abdullah, mengakui, PDIP telah berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

38 menit lalu

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

Pihak Kemenperin temukan perbedaan data yang cukup signifikan antara jumlah pertek dan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kemendag

Baca Selengkapnya

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

57 menit lalu

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

Untuk penguatan BPR dan BPRS OJK membuka peluang bagi BPR dan BPRS untuk memperluas akses pemodalan lewat penawaran di pasar modal dan mendorong konsolidasi

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

1 jam lalu

Masih Loyo, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.978 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 23 poin ke level Rp 15.978 per dolar AS

Baca Selengkapnya

Jessica Iskandar Umumkan Kehamilan Ketiga Melalui Bayi Tabung

1 jam lalu

Jessica Iskandar Umumkan Kehamilan Ketiga Melalui Bayi Tabung

Artis Jessica Iskandar bersama sang suami Vincent Verhaag ceritakan proses program bayi tabung yang mereka jalani.

Baca Selengkapnya

Lima Hari Pasca Ledakan Pabrik Smelter, PT KFI Belum Tanggapi Warga Terdampak

1 jam lalu

Lima Hari Pasca Ledakan Pabrik Smelter, PT KFI Belum Tanggapi Warga Terdampak

Warga Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kutai Kartanegara, mengaku belum mendapat respons dari PT KFI pasca insiden ledakan pabrik smelter

Baca Selengkapnya