Angka Pengangguran di Pamekasan Terus Bertambah

Reporter

Editor

Rabu, 1 September 2010 16:42 WIB

TEMPO Interaktif, PAMEKASAN - Jumlah penganggur atau pencari kerja di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, hingga pertengahan tahun 2010 bertambah 2.000 orang. Jumlah ini kian memperbesar angka pengangguran di daerah itu dari 16.000 orang pada tahun 2009 menjadi 18.000 orang. "Yang memprihatikan, mayoritas penganggur adalah berusia produktif dan orang terdidik, yakni bergelar sarjana," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pamekasan Herman Priyanto, Rabu (1/9).

Menurut dia, banyaknya jumlah penganggur karena minimnya kemampuan atau skill yang dimiliki. Selain itu, lapangan kerja yang tersedia juga terbatas. Sekitar 300 perusahaan di Pamekasan berdaya serap rendah. "Beroperasinya Jembatan Suramadu juga belum membantu mengatasi masalah pengangguran. Belum ada investasi baru untuk bisa meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja," ujarnya.

Herman mengatakan tidak banyak program yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah pengangguran. Hingga saat ini, yang bisa dilakukan adalah sebatas memberikan bekal dan modal kewirausahaan, serta mengarahkan mereka menjadi TKI nonformal, seperti karyawan dan pegawai pabrik. Mereka diberi keterampilan di bidang bahasa. "Tidak mungkin kami paksakan kerja di sini karena minimnya lapangan kerja,” ucap Herman pula.

Berdasarkan survei Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pamekasan, menjadi pegawai negeri merupakan peluang kerja yang paling banyak diburu. "Bagi orang Pamekasan, kalau belum jadi PNS belum merasa punya pekerjaan. Kalau ada lowongan calon PNS, mereka bahkan meninggalkan pekerjaan sebelumnya," tutur Herman.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pamekasan Khairul Kalam berharap pemerintah daerah lebih gencar mensosialisasikan peluang investasi dan potensi daerah. Hal itu perlu terus dilakukan agar banyak investor menanamkan modalnya sehingga tercipta lapangan kerja baru. "Jembatan Suramadu hanya merupakan sarana transportasi, tanpa sosialisasi potensi daerah tetap sulit menarik investor," paparnya. MUSTHOFA BISRI.

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya