TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Sukarnoputri mengirim salah satu staf ahlinya, Nana Sutresna, ke Semenanjung Korea sebagai utusan khusus (special envoy). Nana direncanakan akan bertemu dengan pimpinan tertinggi di dua negara Korea. Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengungkapkan hal itu, dalam media briefing, di kantornya, Jumat (7/2). Disebutkan, kunjungan Nana Sutresna diawali di Korea Utara. Diplomat senior Departemen Luar Negeri RI itu dijadwalkan tiba di Pyongyang pada 8 Februari, dan mengakhiri kunjungannya pada 11 Februari. Dalam kesempatan itu, Nana akan bertemu dengan Presiden Presidum Majelis Rakyat Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, Kim Jong Nam. Sementara, pertemuan dengan pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Ill, masih dalam tahap perencanaan. Benar bahwa akan ada pesan khusus dari Presiden (Megawati) yang akan disampaikan kepada pemimpin negara Korea Utara. Isinya adalah keprihatinan kita terutama dengan keputusan pemerintah Korea Utara untuk menarik dari NPT (Treaty on The Non-proliferation of Nuclear Weapons), terang Marty. Diharapkan, ketegangan yang timbul akibat keputusan itu dapat diselesaikan melalui dialog dan secara damai. Menurut Marty, posisi Indonesia sangat memungkinkan untuk memberikan kontribusi dalam upaya meredakan ketegangan tersebut. Sebab, Indonesia merupakan negara sahabat baik bagi Korea Utara, Korea Selatan, maupun Amerika Serikat. Pemerintah Korea Utara yang telah membuka diri untuk menerima utusan Presiden, ini menunjukkan bahwa memang mereka juga mengharapkan adanya kontribusi dari kita, ungkap Marty. Setelah dari Korea Utara, Nana akan melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan. Bekas Duta Besar Indonesia di Inggris itu direncanakan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Kim Dae Jung, dan dengan Presiden terpilih Roh Moo-hyun. (Wuragil-Tempo News Room)