Polri Bantah Lakukan Intimidasi kepada Amrozi dan Kawan-Kawan

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Basyir Barmawi, membantah tudingan dari Tim Pembela Muslim (TPM) yang menganggap polisi telah memaksa tersangka bom Bali, yakni Imam Samudra, Ali Imron, Mukhlas, dan Amrozi untuk mengatakan pernah bertemu Amir Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Baasyir di Solo. Kami kenyang dengan (tudingan) seperti itu, tidak masalah bagi kami. Kalau ada paksaaan, bentuknya bagaimana? ujar dia, dalam konfrensi pers, di kantornya, Jumat (7/2). Selain dia, juga hadir Wakil Kepala Divisi Humas Brigjen Pol Edward Aritonang. Dengan tegas, Basyir meminta pengacara agar tidak mempengaruhi publik dengan mengatakan polisi telah mengintimidasi tersangka bom Bali. Ia menghendaki agar tudingan itu dilandasi bukti-bukti bentuk intimidasi, dan disertai fakta-faktanya. Sebab, hingga saat ini, para tersangka masih sehat-sehat saja. Ada saksi yang menyatakan dipukuli begini-begini, itu kapan? tanyanya. Soal ancaman tersangka akan mencabut pernyataan telah bertemu Baasyir di Solo, polisi menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. Dalam hal ini, polisi mengaku melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka bom Bali sudah sesuai dengan Undang-Undang yang ada. Soal pencabutan itu, justru akan memperjelas pribadi mereka (para tersangka) sendiri. Hakim kan yang memutuskan. Kalau dia mempersulit pemeriksaan, justru akan memberatkan tersangka, tegas Basyir. Edward Aritonang menambahkan, ketika Imam Samudra dan kawan-kawan ditangkap belum ada keterangan lain soal pertemuan di Solo. Kali pertama Imam ditangkap, ia sudah mengatakan bahwa sebelum melakukan peledakan itu telah meminta restu kepada Baasyir. Kemudian, Imam menyebut nama lain yang juga menemui Baasyir. Dari situ, polisi kemudian menangkap Ali Imron, yang juga mengungkap pengakuan yang sama. Selanjutnya, Ali Imron menyebut nama lain, yaitu Mukhlas dan Amrozi. Didesak soal bentuk spesifik pengakuan itu, Edward maupun Basyir menolak untuk membeberkannya. Nantilah itu, karena masih belum bisa dikonsumsi publik. Kami masih akan mendalami dengan alat-alat bukti lain, kilah Basyir. Ia menegaskan, polisi masih meganggap keterangan itu sebagai petunjuk untuk menelusuri bukti-bukti yang lebih kuat. (Eduardus Karel Dewanto Tempo News Room)

Berita terkait

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

16 menit lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

50 menit lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

2 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya