Serba SBY di Hari Kemerdekaan

Reporter

Editor

Rabu, 18 Agustus 2010 06:51 WIB

Presiden SBY (kiri) dan Ibu Ani Yudhoyono pada upacara peringatan HUT RI ke-65 di Istana Negara, Jakarta (17/8). TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebagai kepala negara yang memimpin upacara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jelas menjadi semacam pusat dari ritual upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka kemarin. Bahkan lagu ciptaan Yudhoyono berjudul Mentari Bersinar juga dinyanyikan oleh kor dengan iringan orkestra.

Tak hanya dalam upacara, segala yang “serba SBY” juga diberikan kepada segenap peserta dan tamu undangan dari negara-negara sahabat untuk dibawa pulang sebagai suvenir.

Aneka suvenir itu dikemas dalam tas jinjing berbahan serat kayu berukuran sekitar 40 x 30 sentimeter. Di dalamnya berjubel rupa-rupa cendera mata, dari buku-buku, sarung bantal, kain, boneka, sampai alat tulis.

Yang paling menarik perhatian adalah buku berjudul Sekarang Kita Makin Percaya Diri, buku dengan sampul merah bergambar wajah putra sulung Presiden Yudhoyono, Kapten Agus Harimurti. Isinya wawancara khusus oleh harian Jurnal Nasional dengan Agus pada 24 Juli lalu di rumahnya di Puri Cikeas, Bogor.

Ada juga buku berjudul Batikku, Pengabdian Cinta Tak Berkata, yang ditulis Ibu Ani Yudhoyono. Selain berisi pernak-pernik soal batik, buku itu memasukkan foto-foto Ani dan Presiden semasa muda. Tak lupa, foto keluarga Ani pun dipasang, tentu saja dengan busana batik.

Ada lagi buku berjudul Words that Shook the World. Buku ini berisi kutipan-kutipan Presiden Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sampul buku berupa potongan foto Presiden Yudhoyono dan Obama sedang berpidato. Keduanya dibuat seolah sejajar.

Beberapa suvenir lain merupakan sumbangan dari beberapa perusahaan. Yang terbanyak dari PT Sinarmas, berupa kain sarung, sarung bantal, alat tulis, dan tas jinjing. Ada pula perusahaan lain, yaitu PT Semen Gresik dan pabrik rokok merek Class Mild. Dari pemerintah, Badan Pusat Statistik juga memberi oleh-oleh berupa rangkuman Data Strategis BPS.

EKO ARI | DWI RIYANTO AGUSTIAR

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya