Menlu Ingin 'Insiden Bintan' Diselesaikan Sesuai Arahan Presiden  

Reporter

Editor

Senin, 16 Agustus 2010 13:05 WIB

TEMPO/Dwi Narwoko
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menginginkan insiden petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia yang diperiksa di Malaysia bisa diselesaikan dengan baik.

Menurut Marty, sepanjang pagi hari ini pihaknya telah melakukan berbagai macam komunikasi khususnya dengan Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur serta dengan Konjen RI di Johor Baru. Inti dari komunikasi itu, jelas Marty, adalah agar insiden tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

"Sesuai dengan instruksi presiden. Supaya permasalahan ini bisa segera diselesaikan," ujar Marty usai menghadiri pidato kenegaraan Presiden dalam rangka hari ulang tahun ke-65 proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gedung DPR, Senin (16/8).

Pihak Kementerian Luar Negeri, papar Marty, juga telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia pagi tadi. "Menteri Luar Negeri Malaysia juga miliki tekad yang sama untuk mengatasi insiden ini dengan baik sesuai dengan semangat persahabatan diantara kedua negara."

Marty mengungkapkan, Indonesia dengan Malaysia saat ini telah siap mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu pihaknya juga telah mendengarkan keterangan dari Asriadi, salah seorang petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang saat ini masih dimintai keterangan di Malaysia terkait dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya.

"Inti permasalahannya ketiga warga negara tersebut sedang diminta keterangannya. Pemahaman kami, setelah keterangan diberikan oleh ketiga petugas itu, tidak ada keperluan lagi mereka berada di Johor baru dan bisa kembali ke tanah air," tutur Marty.

Dalam kesempatan yang sama, ungkap Marty, saat ini ada tujuh nelayan dari Malaysia yang juga sedang dimintai keterangan di Indonesia. Ketujuh nelayan itu adalah nelayan kecil, rakyat biasa dari Malaysia. "Kita perlakukan mereka dengan baik sesuai dengan suasana persahabatan apalagi di ramadhan. Pada intinya kita ingin ini diselesaikan dengan baik."

Penangkapan dan penembakan terhadap petugas DKP itu terjadi di Tanjung Berakit, Bintan, Jumat (13/8) malam lalu. Saat itu, tiga pegawai Departemen Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau ditangkap Polisi Diraja Malaysia setelah sebelumnya sempat ditembak. Penangkapan terjadi setelah ketiga petugas DKP itu mengejar dan berupaya menangkap nelayan Malaysia yang masuk ke wilayah perairan Tanjung Berakit secara ilegal untuk mencari ikan.

MUTIA RESTY

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya