Mahasiswa UGM Tolak John Howard Masuk Kampus

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:22 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Rencana kedatangan Perdana Menteri Australia John Howard ke Kampus Universitas Gajah Mada di Jalan Bulaksumur, Yogyakarta, Jumat (8/2), ditolak keras kalangan mahasiswa. Keluarga Mahasiswa UGM telah mengorganisir rencana unjuk rasa besok pagi. Penolakan dan rencana aksi itu disampaikan Ketua Departemen Penguatan Publik KM UGM, Nur Mukhlis, dalam jumpa pers di kampus UGM, tadi siang. “Aksi diwujudkan dengan membentuk barisan hidup mahasiswa di Bundaran UGM. Kami turun pukul 09.00 wib besok dengan mengenakan ataribut resmi UGM berupa jaket almamater warna krem,” ujar Nur Mukhlis. Meski demikian, Keluarga Mahasiswa UGM tak akan menghalang-halangi Howard masuk kampus karena implikasi politiknya akan luas menyangkut hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. "Ini hanya aksi simbolik. Kami tetap membiarkan Howard masuk kampus. Kami tidak ingin mati konyol karena menghalangi tamu negara. Kalau kami menghalangi, akan mencoreng wajah bangsa dan bisa berakibat buruk bagi hubungan kedua negara," jelasnya. Dijelaskan Nur Mukhlis, mahasiswa UGM menilai kunjungan John Howard terkesan dipaksakan dan manipulatif. Seperti penolakan wakil rakyat di DPR yang tidak digubris pemerintah Australia di Canberra. “Sikap itu sebagai bukti pelecehan pemerintah Australia kepada Indonesia,” ujarnya. Poin masalah lain, jelasnya, mahasiswa UGM melihat Australia selama ini tidak pernah berpihak pada kepentingan pemerintah Indonesia. Seperti dalam kasus Papua, dan yang paling mencolok ketika penyelesaian kemelut di Timor Timur. “Dalam kasus Papua, pemerintah Australia memberikan dukungan kepada KTT Forum Pasifik. Ini mengindikasikan dukungan terhadap gerakan separatis Papua,” tutur Nur Mukhlis. Menurut rencana, Howard tiba di kampus UGM pukul 10.30 wib besok. Persiapan penyambutan sudah terlihat. Bahkan Kapolda Brigjen Pol Wahyu Saronto sempat bertemu Rektor UGM Prof Dr Ichlasul Amal. "Kami tetap menerima kunjungan John Howard. Kunjungannya ke Yogya lebih bersifat kultural. Kalau ke Jakarta lebih bersifat politik. Saya jauh-jauh hari sudah diberi tahu Dubes Indonesia di Australia," tegas Ichlasul kepada Tempo News Room. Howard hanya satu jam di kampus UGM kemudian berlanjut bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X. Sama seperti sikap Rektor UGM, Sri Sultan juga berjanji akan menerima Howard dengan tangan terbuka. “Tak mungkin saya menolak. Presiden saja menerima,” ujar Sultan. (Heru C. Nugroho)

Berita terkait

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

8 menit lalu

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

9 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

12 menit lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

20 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkap satu hal yang menjadi faktor kunci kemenangan Irak.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

20 menit lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

22 menit lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: Giovanna Milana Sumbang Poin Tertinggi, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN

29 menit lalu

Proliga 2024: Giovanna Milana Sumbang Poin Tertinggi, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN

Giovanna Milana alias Gia membawa tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro mengalahkan Jakarta Electric PLN di pekan kedua Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

47 menit lalu

Kalahkan LaVani, Tim Bola Voli Putra Jakarta STIN BIN Rebut Puncak Klasemen Proliga 2024

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN merebut puncak klasemen sementara PLN Mobile Proliga 2024 setelah mengalahkan Jakarta LavAni.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

48 menit lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

52 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya