Posko PDIP Sragen Diubah Jadi Posko Partai Pelopor

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:22 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Unjuk rasa mahasiswa menuntut mundurnya Presiden Megawati berlangsung di Solo dan Medan. Sementara di Sragen, sejumlah anggota PDIP dari Barisan Pendukung Megawati (BPM) Sragen melakukan pengecatan posko gotong royong milik PDIP dari warna merah menjadi merah putih. Pekan lalu, BPM melakukan pembakaran kartu tanda anggota PDIP sebagai bentuk kekecewaan terhadap partai berlambang Banteng tersebut. Di Solo, sekitar 700-an mahasiswa dari berbagai elemen sejak Jumat (7/2) siang mendatangi markas Polresta Solo. Mereka menuntut pembebasan Sutarto alias Totok, rekan mereka yang ditangkap polisi dan dijadikan tersangka dalam kasus pembakaran foto Megawati-Hamzah beberapa hari lalu. Mahasiswa juga menuntut Mega segera mundur dari jabatan Presiden. Bentrokan para pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian tidak bisa dihindarkan. Aksi unjuk rasa yang semula berlangsung damai berubah menjadi saling dorong dan pukul. Alhasil, dua mahasiswa mengalami luka-luka cukup serius yaitu Fitri (Badan Eksekutif Mahasiswa UNS) mengalami retak pada tangan dan kaki sedang Muji (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengalami robek di bagian kepala. Mereka dirawat di RS Yarsis dan PKU Muhammadiyyah, ujar Fajar, kordinator lapangan aksi. Di Medan, ratusan mahasiswa dari KAMMI, KM-PKB, Universitas Sumatera Utara dan unsur lainnya melakukan unjuk rasa di gedung DPRD, Jumat (7/2) sore. Mereka menuntut pemerintahan Megawati memperhatikan rakyat kecil yang lapar akibat kenaikan harga BBM, listrik dan telepon. Turun...turun...turunkan Mega, turunkan Mega sekarang juga, teriak demonstran serentak. Selain itu, mereka juga membawa beberapa spanduk dan poster, antara lain bertuliskan: Turunkan Mega Sekarang Juga dan Megawati, Dengarlah Jeritan Rakyatmu yang Kelaparan. Sementara itu, kekecewaan BPM terhadap Megawati diungkapkan dengan mengubah warna posko gotong royong PDIP di Krapyak RT 28 RW IX, Sragen Kota. Posko itu berada di depan rumah Joko Warsito, anggota BPM yang ikut demonstrasi di Semarang beberapa hari lalu. Posko yang semula berwana merah dan bersimbol PDIP, disulap menjadi Posko Pelopor. Logo PDIP diubah menjadi simbol Partai Pelopor yaitu kotak merah dan putih. Mereka menyatakan, sejumlah posko gotong royong, akan disulap menjadi Posko Pelopor oleh orang-orang yang kecewa dengan PDIP dan meloncat ke partai pimpinan Rachmawati Soekarnoputri. Slamet Dasuki, mantan Kader PDIP asal Sambungmacan, juga bersiap mengecat Posko PDIP yang terletak di dekat rumahnya, di Karanganyar, Sambungmacan menjadi Pospko Pelopor. (Imron Rosid/Anas Syahirul/Bambang SoedTempo News Room).

Berita terkait

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

1 menit lalu

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

Basuki Hadimuljono ogah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku dirinya sebagai birokrat tulen.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

2 menit lalu

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

Pun untuk tahapnya ada pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK, alias CASN yang direncanakan bulan Mei.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 menit lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

6 menit lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

9 menit lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

10 menit lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

13 menit lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

30 Tahun Perjalanan Baby-G, Casio Luncurkan Jam Tangan Berdesain Ganda

14 menit lalu

30 Tahun Perjalanan Baby-G, Casio Luncurkan Jam Tangan Berdesain Ganda

Casio meluncurkan BDG-10K untuk menandai ulang tahun ke-30 Baby G. Jam ini bisa dipakai dengan dua gaya berbeda.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada 9 Mei, Ini yang Akan Dilakukan Shin Tae-yong untuk Persiapan

16 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea pada 9 Mei, Ini yang Akan Dilakukan Shin Tae-yong untuk Persiapan

Shin Tae-yong mengungkapkan apa saja yang akan dilakukannya untuk persiapan laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea setelah kekalahan atas Irak.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

18 menit lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya