Peringati HUT RI, Yogyakarta Hapuskan Tirakatan

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 17:05 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Mulai tahun ini Pemerintah Kota Yogyakarta menghapuskan acara tirakatan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dan menggantikannya menjadi malam tekad mengisi kemerdekaan. Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto berharap para pelaku sejarah merestui tindakannya.

"Kalau kita menghormati jasa pahlawan harus mengisi kemerdekaan, bukan dengan ngomong masa lalu terus," kata Herry Zudianto di dua acara terpisah, yakni penanaman seribu pohon di Sungai Gadjah Wong dan pencanangan Sosromenduran menjadi Kelurahaan Pariwisata, Ahad (8/8).

Pada malam tekad itu, Herry mengharapkan ada dua hal yang dibicarakan. Pertama masyarakat diminta mempresentasikan kegiatan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya. Di bagian kedua, mereka diminta memaparkan kegiatan atau pencapaian apa saja yang akan dilakukan. "Jadi tahun lalu sudah ngapain saja, lalu setahun ke depan mau bikin apa," katanya.

Sebelumnya, pada malam tirakatan pelaku sejarah selalu hadir dan menceritakan zaman kemerdekaan di masa lalu. Herry mengaku penghapusan malam tirakatan ini sudah dibicarakan dengan para pelaku sejarah. "Saya berharap mereka merestui," katanya.

Tujuan menjadikan malam tekad ini, menurut Herry, untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik. "Kalau sudah merdeka so what gitu lho," kata Herry kepada warga Sosromenduran dan para pencinta lingkungan di Gadjah Wong yang menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Herry prihatin setelah 65 tahun merdeka, kemajuan di beberapa bidang masih jalan di tempat.

Menurut Herry menghapus malam tirakatan bukan berarti melupakan jasa pahlawan. Sebaliknya, dia justru menhormati jasa pahlawan dengan mengisi kemerdekaan. Guna mensosialisasikan tindakannya tersebut, Herry mengaku tak akan menghadiri upacara 17 Agustus di Istana Gedung Agung.

"Saya akan berbaur dengan masyarakat di Balai Kota," katanya. Dia ingin Balai Kota tidak hanya milik kalangan tertentu atau orang pilihan saja, namun masyarakat biasa pun bisa menikmati HUT RI. Herry mengaku sudah meminta izin kepada Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sementara itu, Gubernur minta masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih selama lima hari mulai 14-18 Agustus. Imbauan itu dituangkan melalui Surat Edaran Nomor 003/2346 tanggal 17 Juli 2010. "Imbauan juga meminta masyarakat mengadakan berbagai lomba dan gerakan kebersihan," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Pemerintah Povinsi (Pemprov) DIY, Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Ahad (8/8).

BERNADA RURIT

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya