Harga Beras Terus Melonjak, Dewan Minta Operasi Pasar
Reporter
Editor
Jumat, 30 Juli 2010 14:29 WIB
Pedagang beras. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Semarang - Untuk mencegah terus naiknya harga beras di pasaran menjelang bulan puasa, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah meminta agar pemerintah melakukan operasi pasar beras pada awal puasa. "Kalau tidak ada (operasi pasar) bisa jadi harga beras akan melangit," kata Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Istajib AS, Jum'at (30/7).
Selain naiknya permintaan menjelang puasa, kata Istajib, adanya cuaca yang tidak menentu membuat petani tidak berhasil menamam padi pada masa tanam kedua. “Ini yang mengakibatkan harga beras terus naik,” katanya.
Dari pantauan Komisi B DPRD Jateng pada 28, 29 dan 30 Juli 2010 di Semarang menunjukan, harga beras di tingkat pengecer terus naik. Beras kualitas jelek asal Demak seharga Rp 5800 per kilogram, kualitas sedang asal Demak/Grobogan Rp 6400 per kilogram, beras jenis strawberry Rp 7800 per kilogram, mentik wangi Rp 7800 per kilogram, beras Delanggu kualitas baik dihargai Rp 9000 per kilogram. "Harga ini diprediksi akan naik terus," kata Istajib.
Istajib khawatir naiknya harga beras mengakibatkan masyarakat menengah ke bawah akan sulit membeli beras. Oleh karena itu Komisi B mendesak agar pemerintah menggelar operasi beras di tiap daerah pada awal puasa. Operasi pasar ini tujuannya untuk menekan harga beras. Stok beras di gudang Dolog per tanggal 28 Juli tahun 2010 mencapai 250.367 ton.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, memimpin kegiatan penyaluran hasil infaq Pondok Ramadan kepada warga, di Pendopo Kecamatan Purwoasri, Rabu, 27 Maret 2024.
