Pemda Bengkulu Upayakan Penangguhan Penahanan Aktivis Walhi

Reporter

Editor

Jumat, 30 Juli 2010 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Bengkulu - Pemerintah Propinsi Bengkulu, Jumat (30/7) siang ini akan bertemu dengan pihak Kepolisian Daerah Bengkulu, guna berkoordinasi terkait insiden penangkapan dua orang aktivis Walhi dan 18 orang warga yang saat ini sedang bersengketa dengan PTPN VII.

Pertemuan siang ini menurut Asisten II Pemprov Fauzan Rahim mewakili Gubernur Bengkulu untuk mengupayakan agar dua orang aktivis Walhi dan 18 orang warga yang ditahan dapat diberi penangguhan.

"Kita tidak ingin mencampuri proses hukum yang sedang berjalan, hanya saja mengingat mereka adalah warga kita agar tidak menimbulkan persoalan lain, maka kita minta pihak Polda dapat memberikan penangguhan penahanan," terang Fauzan di hadapan enam orang warga Desa Pering Baru beserta pendamping mereka dari Forum Gerakan Massa (FGM) yang mendatangi Pemprop Bengkulu, Jum'at (30/7).

Ditambahkan Fauzan, Pemprop sudah mendapatkan surat rekomendasi dari Kementrian Hukum dan HAM No: w.21/HAM.02.03/56 agar pihak-pihak yang terkait persoalan ini pemerintah daerah, DPRD dan Pihak kepolisian melakukan kajian terhadap persoalan dugaan pelanggaran HAM antara warga Desa Pering Baru dengan PTPN VII Regional Sumbagsel.

Pemprop sendiri mengambil langkah memberikan jaminan penangguhan karena biar bagaimana pun, warga yang terlibat sengketa dengan PTPN tersebut adalah warga Bengkulu. Karena itu, kata dia, Pemda tetap harus mengayomi masyarakat, sedangkan proses hukum tetap berjalan.

"Kita khawatir jika, para suami yang ditahan tidak segera dilepaskan akan menimbulkan permasalahan ekonomi dan rasa aman bagi istri dan anak yang ditinggalkan," jelasnya.

Pada pertemuan itu juga, para istri yang suaminya saat ini ditahan di Polda menceritakan kronologis kejadian hingga suami mereka harus mendekam di tahanan Polda Bengkulu.

"Waktu itu kita hanya meminta kepada PTPN agar tidak melakukan peremajaan, sebelum hak kami atas tanah diperjelas," kata Jusni mewakili teman-temannya yang lain.

Menurut Jusni, sebelumnya warga telah melakukan berbagai upaya untuk mencari penyelesaian atas tanah sengketa, hanya saja tidak pernah ada jalan tengah yang menguntungkan masyarakat.

Dalam pertemuan ini, Forum Gerakan Massa Iswadi menyatakan, jika hingga akhir minggu ini para warga dan dua aktivis Walhi tidak dilepaskan, mereka akan melakukan upaya ke Komnasham, Presiden dan DPR RI.

"Tapi kita masih berharap banyak jika pemerintah daerah dapat memfasilitasi warga untuk mendapatkan kembali hak dan keadilan yang telah dirampas dari mereka," tegasnya.

PHESI ESTER JULIKAWATI


Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya