MUI Bahas Pembalikan Pembuktian Kasus Korupsi

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2010 07:33 WIB

Ketua MUI KH. Maruf Amin (tengah) didampingi Anggota Tim Auditor LPPOM MUI Lukman Hakim (kanan) dan Sekretaris MUI Drs. H.M Ichwan Sam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membahas soal pembalikan beban pembuktian dalam kasus dugaan adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan seseorang. Menurut Sekretaris MUI Ichwan Syam, persoalan tersebut dibahas dalam Musyawarah Nasional VIII dan Milad ke-35 MUI karena pembalikan beban pembuktian merupakan salah satu cara membuktikan terjadinya korupsi.

“Musyawarah akan membahas soal 'pembuktian terbalik' dan mengeluarkan fatwa soal itu,” kata Ichwan seusai pembukaan musyawarah di Assembly Hall Jakarta Convention Center kemarin. "Kami juga akan membahas fatwa yang menimbulkan kontroversi di antara lawyer dan pakar hukum tentang pembuktian terbalik dilihat dari sisi syariat Islam," dia menambahkan.

Menurut dia, korupsi sudah menjadi penyakit dan menghancurkan kehidupan negeri ini. Karena itu, Majelis Ulama merasa perlu membahas soal tersebut dan mengeluarkan rekomendasi yang bisa dijadikan landasan bagi kepolisian dan kejaksaan dalam bertindak. Namun ia belum bisa menyebutkan secara terperinci apa saja yang akan dibahas ihwal pembalikan beban pembuktian tersebut.

Musyawarah Nasional MUI dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin. Selain soal pembalikan beban pembuktian, dalam hajatan yang akan digelar hingga 28 Juli itu para ulama akan membahas sejumlah persoalan yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. Antara lain soal bank air susu ibu, bank organ tubuh, infotainmen, hipnosis, dan tato.

Ihwal materi-materi yang akan dibahas, Ichwan menuturkan bahwa semuanya berdasarkan laporan dari masyarakat. “Jadi, bukan pilihan dari MUI,” kata dia ketika bertemu dengan Wakil Presiden Boediono, awal Juli lalu. “Itu pertanyaan masyarakat melalui surat maupun yang datang ke MUI."

Merosotnya budi pekerti, seperti ditandai dengan beredarnya video porno artis, sempat disorot oleh Presiden Yudhoyono saat membuka Munas MUI kemarin. Untuk itu, ia meminta para ulama dan pemimpin di negeri ini ikut berperan membangun akhlak, kearifan, dan sopan santun. Tanpa hal itu, kata Presiden, “Pembangunan Indonesia tidak akan menjadi negara yang bermartabat.”

Persoalan yang sama disampaikan oleh Ketua MUI Ahmad Sahal Mahfudz. Menurut dia, demokrasi Indonesia telah berjalan dengan baik, namun pembangunan akhlak dan jati diri bangsa berjalan mundur. "Bangsa kita dikenal sebagai bangsa besar yang konsisten menjalankan demokrasi,” kata dia, “namun mengalami kemunduran di bidang akhlak dan jati diri bangsa."

Untuk itu, Sahal menegaskan, lembaganya siap bersama-sama membina akhlak masyarakat. "Ini harus menjadi agenda prioritas pemerintah, MUI, dan masyarakat. Semua harus bahu-membahu,” katanya.

EKO ARI WIBOWO | DWI WIYANA




Berita terkait

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

54 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

54 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Ulama di Pakistan Keluarkan Fatwa Haram Penggunaan TikTok

24 Desember 2023

Ulama di Pakistan Keluarkan Fatwa Haram Penggunaan TikTok

Para ulama dari Jamia Uloom-ul-Islamia di Kota Banuri, Pakistan dilaporkan mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan aplikasi TikTok pada Selasa, 19 Desember 2023

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

18 Desember 2022

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

21 November 2022

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

27 Juli 2022

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.

Baca Selengkapnya

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

25 Juli 2022

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.

Baca Selengkapnya

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

8 Juni 2022

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila

Baca Selengkapnya

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

27 Mei 2022

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.

Baca Selengkapnya