Dua Ibu Tewas Setelah Tenggak Minuman Keras Oplosan

Reporter

Editor

Minggu, 25 Juli 2010 19:46 WIB

REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO Interaktif, Bandung: Seorang ibu menemui ajal setelah berpesta minuman keras oplosan dengan tiga temannya di Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Peristiwa ini menambah panjang jumlah korban yang tewas akibat keracunan minuman keras oplosan.

Ketiga perempuan yang berpesta minuman keras itu adalah Ilah Romlah, 37 tahun, Hartati (38), dan Dede (32). Mereka sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan. Sejumlah saksi mengatakan, ketiganya menenggak alkohol yang dicampur dengan minuman kemasan dan madu.Herannya, alkohol yang digunakan itu adalah alkohol untuk membersihkan luka.

"Ilah dan Hartati meninggal siang tadi," kata Kepala Kepolisian Sektor Babakan Ciparay Komisaris Wirhayatmo lewat telepon, Ahad (25/7). Sedangkan nyawa Dede berhasil diselamatkan meski belum benar-benar pulih.

Polisi tak mengotopsi kedua korban tewas karena pihak keluarga keberatan. Meski begitu polisi tidak kesulitan untuk menyimpulkan penyebab kematian korban. "Penyebab meninggalnya juga cukup jelas, berdasarkan keterangan korban selamat. Jadi tak ada unsur pidana," kata Wiharyatmo.

Hartati adalah warga kampung Situ Gunting RT 10 RW 01 Kelurahan Sukahaji sedangkan Ilah warga Jalan Haji Zakaria RT 09 RW 02. Keduanya dimakamkan di pemakaman umum Porib, siang tadi. Sedangkan korban selamat Dede, warga Babakan Sawah RT 08 RW 03, menjalani perawatan di rumahnya.

Asih (61), ibunda mendiang Ilah mengatakan, anak kandungnya tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Rajawali sekitar pukul 12.00. Ia mengaku tak tahu persis apa yang membuat Ilah meninggal.
Dia hanya tahu, anaknya itu pulang ngamen Sabtu (24/7) malam sekitar pukul 19.00. Saat itu Ilah sudah terlihat sakit. "Dia muntah-muntah sepanjang malam hingga pagi tadi," kata Asih yag ditemui di rumahnya di Jalan Haji Zakaria, Ahad sore.

Sekitar tengah hari tadi, kondisi fisik Ilah semakin memburuk. Ketua RT setempat bersama beberapa tetangga berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Rajawali. "Ilah dibopong karena sudah tak kuat berjalani. Tapi dalam perjalanan ke rumah sakit, dia meninggal," kata Asih.

Sementara itu saat ditemui di rumahnya di Babakan, Dede menuturkan, minuman maut itu ditenggak bersama-sama di tepi jalan di kampung Sukaleueur, kawasan Kopo, Sabtu (24/7), sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka sengaja meminumnya sebelum pergi ngamen.

Setahu Dede, minuman tersebut oplosan alkohol dengan minuman segar kemasan sachet merek 'M'. Minuman tersebut berwarna kuning karena dicampur minuman segar itu. "Ketika saya tiba di Sukaleueur, minumannya sudah jadi berwarna kuning dalam gelas plastik. Ilah menawari saya minum segelas," kata Dede.

Setelah menengak minuman itu kepala Dede terasa pusing. Dia akhirnya pulang dan tidak jadi mengamen. "Di rumah, saya semakin parah, muntah-muntah terus. Penglihatanpun agak buram."

ERICK P. HARDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya