TEMPO Interaktif, Balikpapan – Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan kenaikan tariff dasar listrik (TDL) akan berdampak langsung terhadap harga-harga konsumsi masyarakat. Inflasi barang-barang konsumsi berbanding kelipatan 2,32 persen dari besaran kenaikan TDL PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Inflasi Balikpapan nantinya sebesar hasil perkalian kenaikan TDL dengan 2,32 persen nilai konsumsi keluarga Balikpapan,” kata Kepala BPS Balikpapan, Basiran Suwandi, Senin (19/7).
Basiran mengatakan nilai konsumsi keluarga Balikpapan merupakan hasil survei terhadap 207 item konsumsi rutin masyarakat setempat. Kenaikan TDL, menurutnya, secara otomatis akan menaikan harga item konsumsi masyarakat ini.
Ia menyebutkan konsumsi rata-rata keluarga Balikpapan sebesar Rp 4.045 ribu untuk setiap bulannya, terdiri kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dengan adanya kenaikan TDL akan mempengaruhi secara langsung konsumsinya. “Dengan adanya kenaikan harga-harga, masyarakat Balikpapan secara otomatis akan menyesuaikan kebutuhannya,” paparnya.
D isamping itu, Basiran mengatakan masyarakat juga harus mempersiapkan keuangannya menjelang Lebaran serta musim awal sekolah. Adanya Lebaran, musim pendidikan dan TDL, secara langsung juga mempengaruhi harga harga di pasaran.
Sehubungan kenaikan TDL, Basiran menilai adanya spekulasi para pedagang yang menaikan harga-harga barang dagangannya. Kenaikan tersebut sebagai antisipasi TDL nantinya diumumkan pemerintah.
“Sudah ada isu-isu kenaikan TDL antara 10 persen hingga 20 persen. Pedagang berspekulasi adanya kenaikan tarif ini,” jelasnya.
Namun demikian, besaran inflasi Balikpapan tercermin pada Agustus mendatang. BPS Balikpapan sedang menghitung item item produksi yang dianggap mempengaruhi kenaikan inflasi Balikpapan.
Pantauan Tempo, harga harga sembilan bahan pokok (sembako) di Balikpapan mulai merangkak naik. Kenaikan harga sembako terjadi pada jenis beras, bawang putih dan cabai.
“Tiga barang jenis ini harganya sudah naik semua,” kata salah satu pedagang sembako eceran Kelurahan Batu Ampar Balikpapan, Adji.
Adji mengatakan harga beras standar naik Rp 9 ribu jadi Rp 15 ribu per kilogramnya dari biasanya hanya seharga Rp 6.600. Demikian pula harga bawang putih yang naik Rp 8 ribu jadi Rp 28 ribu per kilonya dari biasanya hanya Rp 20 ribu.
Adapun harga cabai, menurut Adji, masih bergerak liar di kisaran penjualan batangan. Ada yang secara luar biasa menjual cabai seharga Rp 500 per satu buah cabai. Kenaikan harga tersebut disebabkan terbatasnya pasokan beras, bawang putih dan cabai di Balikpapan.
Masyarakat Balikpapan mengandalkan pasokan dari daerah luar Kalimantan yaitu pedagang Jawa dan Sulawesi. “Barangnya terbatas sehingga harganya juga naik,” paparnya.
SG WIBISONO