Mengaku Depresi, Torik Akan ke Dubai

Reporter

Editor

Selasa, 13 Juli 2010 08:12 WIB

Tama Satya Langkun saat di rawat di RS. Asri, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta -Torik Dasa Maulana, 25 tahun, pengemudi Toyota Avanza yang dicurigai terlibat penganiayaan aktivis ICW Tama Satrya Langkun mengaku depresi dengan pemberitaan dirinya. Karena itu, Torik berniat keluar kota dalam waktu dekat. "Dua hari lagi saya mau pergi ke Dubai," ujarnya kepada Tempo yang menghubunginya, semalam.

Pemuda lajang ini menuturkan, dirinya pusing dan jengah terhadap wartawan. Dirinya malu bukan main saat tempat kerjanya jadi sasaran wartawan dan polisi untuk mencari informasi. Menurutnya, karirnya sebagai sopir di PT Sutjiati Bhakti--perusahaan laundri dan catering--telah habis. "Gue dipecat secara tidak langsung. Kepercayaan bos sudah hilang," tandasnya.

Maka, dalam waktu dekat Torik berencana untuk pergi ke Dubai, pergi meninggalkan Jakarta, dengan harapan semua kegundahannya sirna. Namun demikian, ia menampik jika hal tersebut dikatakan sebagai upaya lari dari masalah."Saya mau menenangkan diri dulu, bukan berarti saya takut," ujarnya.

Sosok Torik dalam kasus ini memang misterius. Sabtu lalu, ia menampakkan diri di rumah sakit menjenguk Tama dan mengklarifikasi posisinya. Ahad kemarin, Torik kembali menengok Tama dan bercerita rinci soal kejadian penganiayaan pelapor rekening mencurigakan Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Namun kesaksian Torik terasa janggal di mata Tama.

Menurut Tama, selama menjenguk, kata Tama, Torik meminta Tama tidak mencurigai dia. Apalagi, selama ini pemberitaan di media terkesan menyudutkan Torik.

Namun Tama mengaku, dirinya maupun ICW belum mengetahui identitas yang sebenarnya tentang Torik. "Kami belum tahu. Mungkin polisi sudah tahu identitasnya." ujarnya.

Advertising
Advertising

Karena itu dia masih menganggap ada beberapa hal yang janggal dari kesaksian pengemudi Avanza itu. Setidaknya ada tiga kejanggalan: pertama, terlihat dari kesaksian mengenai lama kejadian pengeroyokan.

Torik mengatakan lama kejadian sekitar 5 menit. "Dia bilang durasi kejadian 5 menit diukur dengan 1,5 lagu" ujarnya.

Menurut Tama, itu hanya 1 menit karena cepat sekali. " Bayangkan, 1 detik saja sebenarnya sudah bisa melakukan 2 kali pukulan," kata Tama.

Kejanggalan kedua, soal pemakaian samurai. Menurut Tama, Torik mengatakan pelaku berniat membunuh dirinya dengan menggunakan samurai. Namun kata Tama, jika pelaku berniat membunuh seharusnya hantaman pertama langsung ke batang leher.

Kejanggalan ketiga masalah plat motor pelaku. "Torik bilang motor pelaku tak ada plat. Tapi nggak masuk akal. Kalau kendaraan tidak ada plat seharusnya kan sudah diberhentikan oleh polisi." ujarnya.

HERU TRIYONO | WDA | ROSALINA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

14 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

22 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

23 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

24 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

24 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

26 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

27 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

28 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

28 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya