Agar Laporan Tak ABS, SBY Buat Situasi Room  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 17:16 WIB

Situasi Room. foto: Haryanto/presidensby.info

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini punya cara baru mengecek kebenaran laporan para Menteri Kabinet dan Kepala Daerah agar tidak "Asal Bapak Senang " (ABS) dengan memanfaarkan Situasi Room. Fasilitas baru serba computerized itu hari ini, Senin (12/7) diluncurkan di Gedung Bina Graha, Jalan Veteran, Jakarta.

Fasilitas itu terletak di lantai I, Gedung Bina Graha, Jalan Veteran, Jakarta. Pada era pemerintahan Soeharto, ruang itu biasa dipakai untuk rapat kabinet. Hadir dalam peluncuran fasilitas itu, hampir seluruh kabinet Indonesia Bersatu II, kecuali Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Kepala Badan Intelejen Negara Sutanto.

Kepada para pejabatnya, Yudhoyono minta semua kementerian dan lembaga memiliki sistem monitoring situasi sebelum mengambil keputusan. Pengambilan keputusan, kata Yudhoyono, akan lebih akurat jika dibarengi sistem monitoring. "Agar saudara semua bisa miliki monitoring sistem, spot sistem dan bisa mengetahui apa yang dilakukan jajaran saudara. Ini sebuah controling bagi saudara semua," ujar presiden.

Situation Room merupakan ruangan yang digunakan presiden untuk memantau perkembangan program dan proyek yang sedang berjalan. Dalam ruangan yang berukuran 15 meter x 15 meter dengan meja dan kursi melingkar dengan disertai komputer yang sudah terkoneksi dengan satelit.

Di paling depan ada layar lebar untuk lebih memperjelas perkembangan program pemerintah yang sedang dipantau. Dalam kesempatan itu, Presiden mempraktekkan penggunaan Situation Room sebagai salah satu sistem monitoring.

Presiden melanjutkan, fasilitas yang dijalankan Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan memotret secara khusus untuk isu tertentu dalam melengkapi pengambilan keputusan. "Yang dari embrio yang dilaksanakan program oleh pemerintah, disamping input yang benar, proses juga harus benar," ujar presiden.

Presiden berharap mekanisme pemantauan dan pengawasan itu juga menjangkau pada tingkat pemerintah daerah, tidak hanya kementrian dan lembaga. "Informasi terbuka, rakyat juga harus tahu. Kalau dibawa menjelang pilkada politik, rakyat harus tahu, didalam jalankan program pembangunan karena itu gunakan biaya yang tidak sedikit." Menurut Presiden, hal itu penting untuk rakyat sebagai bentuk integritas pemimpin dan pejabat.

Selain, pemakaian sistem monitoring ini agar tidak ada yang kosong, ide dan pengambilan keputusannya pun tidak meleset.

Advertising
Advertising

EKO ARI WIBOWO


Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

51 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya