Pertemuan tersebut, menurut Yudhoyono tidak lepas dari tradisi politik masyarakat yang mengenal tradisi musyawarah mufakat. Cara itu ditempuh untuk memecahkan konflik politik yang belakangan mengarah kepada kebuntuan. Penyelesaian ini merupakan solusi alternatif yang bisa ditempuh selain menggunakan pendekatan institusional. Dalam musyawarah, kata Yudhoyono, dilakukan pendekatan personal/lobi untuk membangun konsensus yang diharapkan bisa memecah kebuntuan.
Menurut dia, pertemuan keempat tokoh itu selalu saja ada manfaatnya, untuk mencegah krisis politik yang lebih besar. Yudhoyono melihat belakangan ini sudah nampak tanda-tanda chaos di masyarakat dan banyak dicemaskan oleh berbagai pihak. Namun demikian, Yudhoyono mengaku tidak banyak mengetahui persis agenda apa yang akan dirumuskan dalam pertemuan tersebut. “Kita belum bisa memastikan solusi apa yang dapat dibangun serta konsensus apa yang dapat dicapai,” kata dia.
Dia menyatakan, meski pun pertemuan itu tidak dibahas dalam sarapan tadi pagi, dia berharap pada tokoh-tokoh politik itu untuk dapat merumuskan agenda yang tepat. Sehingga, penyelesaian kebuntuan ini tidak mengarah pada krisis baru. Selain melakukan pendekatan personal, dia berharap di langkah itu juga dipadukan dengan pendekatan institusional. “Sehingga memiliki legalitas, sesuai dengan tatanan dan etika politik yang berlaku,” kata Yudhoyono. (AM Fikri)