TEMPO Interaktif, Jakarta - Penganiayaan yang dilakukan terhadap Tama Satya Langkun menyebabkan aktivis ICW itu mengalami 29 jahitan di bagian kepala. Menurut Koordinator ICW Danang Widoyoko saat dihubungi Tempo, Kamis (8/7), sebelum aksi penganiayaan itu, Tama mengaku telah dikuntit sejumlah orang tak dikenal.
Danang enggan berspekulasi soal siapa pelaku maupun aktor intelektual penganiayaan itu. "Tapi sebelumnya Tama memang melaporkan rekening mencurigakan perwira polisi," kata dia.
Penganiayaan Tama berlangsung pada Kamis dinihari di sekitar kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Tama saat ditemani satu orang aktivis ICW lainnya. Mereka dalam perjalanan pulang ke kantor sehabis nonton Piala Dunia di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Penganiayaan hanya dilakukan pada Tama. Adapun teman Tama tidak mendapat perlakukan serupa.
Saat ini, kata Danang, kondisi Tama sudah sadar. Namun Tama masih harus menjalani rawat inap di Rumah sakit Asih.
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
11 Februari 2023
Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
30 Desember 2019
Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.
