Kapuspen Polri Minta Kontras Introspeksi

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2003 14:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapuspen Polri Irjen Pol Didi Widayadi meminta pihak-pihak yang akan melakukan clash action kepada Kapolri Jendaral Surojo Bimantoro dan Presiden Abdurrahman Wahid melakukan introspeksi diri. Permintaan ini berkaitan dengan niat Munir (Kontras) dan mantan Jaksa Agung Sudjono C. Atmanegoro (Yayasan Peduli Kemanusiaan) melakukan clash action kepada Presiden dan Kapolri karena dianggap tidak segera melakukan antisipasi kerusuhan di Sampit, Kalimantan Tengah.

“Mau clash action, itu hak-haknya saja. Tapi, perlu introspeksi diri, siapa pun yang mengancam, menuding, dan tidak asal bunyi seperti itu, yang justru memanaskan suasana,” ujar Didi kepada pers di kantornya di Jakarta, Jumat (9/3) sore.

Menurut Didi, polisi dan pemerintah saat ini sedang mengupayakan rekonsiliasi dan mendinginkan suasana untuk mencari penyelesaian yang sama-sama menguntungkan. “Semua itu demi keutuhan negara, sehingga tolong jangan emosionalkarena masalah ini tidak dapat ditangani secara mendadak,”tukas Didi.

Gugatan dari Kontras dan Yayasan Peduli Kemanusiaan ini, ujar Didi, siap dilayani polisi. Saat ini, polisi akan mempelajari kerusuhan Sampit ini dari berbabagi aspek seperti politik, hukum, dan HAM. “Kami juga akan melihat sejauhmana pelanggaran wewenang yang terjadi seperti dituduhkan mereka, karena semua itu ada aturan dan prosedurnya sendiri,” tegas Didi.

Seperti diberitakan TEMPO Interaktif sebelumnya, mantan Jakasa Agung Sudjono C. Atmanegoro mendatangi Kapolri di Mabes Polri pada Rabu (7/3) untuk menyampaikan keinginannya melakukan clash action kepada polisi mulai dari Kapolri sampai Kapolsek, dan pemerintah mulai dari Presiden sampai Lurah karena dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap kerusuhan di Sampit. Kepada pers, Sudjono menyatakan, indikasi adanya kerusuhan sudah terdeteksi sebelumnya namun tidak segera direspon pemerintah dan polisi sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadp pengamanan wilayah. (Istiqomatul Hayati)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 menit lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

14 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

19 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

20 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

26 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

30 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

30 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

30 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

30 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

30 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya